Liputan6.com, Jakarta - Carl Icahn, seorang investor pasar modal dan pimpinan tertinggi di Icahn Enterprises membagikan tips keuangan yang biasa dilakukan oleh para miliarder. Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, Carl Icahn yang merupakan seorang filantropis ini memiliki kekayaan bersih USD 6,11 miliar atau kurang lebih Rp 95,68 triliun (estimasi rupiah 15.659 per dolar AS).
Dikutip dari The Motley Fool, Senin (26/2/2024), Carl Icahn seperti halnya miliarder lainnya yaitu Warren Buffett. Ia percaya mengenai sejumlah filosofi investasi nilai.
Baca Juga
Berikut petikannya:
Advertisement
Beli Saham yang Tak Diinginkan Orang Lain
"Secara umum, Icahn lebih suka berinvestasi pada ekuitas yang harganya tidak sepenuhnya mencerminkan potensi perusahaan. Icahn menyatakan bahwa ia berinvestasi pada sebuah perusahaan ketika 'tidak ada yang menginginkannya," tulis The Motley Fool.
Tidak seperti Buffett, yang terkenal dengan strategi kepemilikannya, Icahn "bersedia menjual sahamnya untuk mengunci keuntungan setelah pasar mengetahui nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan," menurut The Motley Fool.
"Saya tidak tahu bahwa kami tidak setuju sepenuhnya," kata Icahn kepada CNBC tentang Buffett pada tahun 2022.
Â
"Saya yakin Warren dan saya berada dalam bisnis yang agak berbeda. Saya seorang aktivis," jelas Icahn.
Â
"Saya mencari perusahaan yang, menurut saya, secara signifikan dinilai terlalu rendah, seperti [Southwest Gas], dan ada sesuatu yang bisa saya lakukan. Inilah yang saya sukai,"
Meskipun ia memiliki kepemilikan jangka panjang, tekniknya berfokus pada perdagangan saham jangka pendek.
Â
Menjadi Investor Aktif
Icahn terkenal dengan aktivis investasi. Investor aktif ini adalah seseorang yang ingin mendapatkan kendali atas sebuah perusahaan dengan bergabung dengan dewan direksinya.
Hasilnya, mereka membuat perubahan signifikan pada perusahaan target dan mengungkapkan nilai tersembunyi yang dirasakan, menurut Corporate Finance Institute.
Beberapa reformasi ini termasuk mengembalikan lebih banyak uang tunai kepada pemegang saham atau menghilangkan divisi yang diyakini menurunkan harga saham, meminta kursi dewan direksi, mencopot CEO, dan mempromosikan rencana bisnis tertentu.
"Saya percaya bahwa aktivisme, dengan dasar risiko-hasil, adalah paradigma investasi terbaik yang pernah ada," kata Icahn kepada Bloomberg pada tanggal 21 Februari.
"Alasan mengapa aktivisme bekerja dengan sangat baik adalah karena, sayangnya, banyak perusahaan publik yang tidak dijalankan dengan baik."
Seperti yang dilaporkan Bloomberg, Icahn Enterprises baru-baru ini mendapatkan empat kursi dewan direksi di JetBlue Airways Corp dan American Electric Power Co.
Â
Advertisement
Tak Mau Fokus di Tren
Menurut The Motley Fool, bagian dari strategi investasi Icahn adalah menghindari fokus pada "tren saham yang sedang hangat atau membeli bisnis dengan pertumbuhan tercepat."
"Ada banyak permata yang belum ditemukan di luar sana yang hanya merupakan perusahaan yang kurang dihargai atau terlupakan dengan saham yang diperdagangkan dengan harga diskon. Membeli bisnis yang solid dengan harga yang masuk akal dapat menghasilkan keuntungan besar bagi investor yang sabar," kata The Motley Fool.