Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,9% secara tahunan (YoY) menyentuh Rp 1.121 triliun per Maret 2024. Adapun Dana giro dan tabungan (CASA) juga tumbuh sekitar 7,3% mencapai Rp 904,5 triliun.
Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan CASA Bank BCA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8% YoY mencapai 8,3 miliar pada kuartal I 2024.
Baca Juga
“Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar, naik 23,5% YoY. BCA secara berkesinambungan melakukan investasi untuk memperkuat ekosistem hybrid banking dan memberikan pelayanan berkualitas bagi nasabah yang beragam,” kata Jahja dalam keterangan resmi, Senin (22/4/2024).
Advertisement
Bank BCA juga mencatatkan kinerja kuartal I 2024 yang bertumbuh. BCA membukukan laba bersih Rp 12,9 triliun pada kuartal satu 2024, tumbuh 11,7 persen secara tahunan (YoY).
Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Penyaluran kredit juga alami peningkatan sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun per Maret 2024.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8%.
Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3% dan 71,9%.
BCA Catatkan Untung Rp 12,9 Triliun di Kuartal I-2024
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 12,9 triliun pada kuartal satu 2024, tumbuh 11,7 persen secara tahunan (YoY). Pertumbuhan BCA ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Penyaluran kredit juga alami peningkatan sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun per Maret 2024. Kredit korporasi tumbuh 22,1% YoY sehingga totalnya Rp 389,2 triliun per Maret 2024, sementara kredit komersial naik 9,3% YoY menjadi Rp125,2 triliun. Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% YoY mencapai Rp110,4 triliun.
Kredit konsumer meningkat 14,9% YoY menjadi Rp201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0% YoY mencapai Rp121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp 59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya sebesar 22,6% YoY mencapai Rp 17,1 triliun.
Advertisement
Optimis di 2024
Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024.
“Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional,” kata Jahja dalam keterangan resmi, Senin (22/4/2024).
Pertumbuhan kredit Bank BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8%.
Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3% dan 71,9%.