Sunindo Pratama Cetak Laba Rp 33,74 Miliar di Kuartal I 2024

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 33,74 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Mei 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 20:30 WIB
Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang pada kuartal I 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 162,7 miliar atau meningkat 15,1% yoy dari periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan usaha Sunindo Pratama ini berasal dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7% dan 0,3%. Kenaikan pendapatan usaha ini ditopang pertumbuhan segmen penjualan yang meningkat sebesar 15,1% yoy seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 35,6% yoy dan 117,8 kali yoy.

Sementara pendapatan naik, SUNI berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 102,38 miliar dari Rp 105,27 miliar pada kuartal I 2023. Alhasil, laba bruto pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 60,3 miliar dari Rp 36,06 miliar pada kuartal I 2023.

Melansir laporan keuangan dalam keterbukaan informasi Bursa, perseroan membukukan beban usaha Rp 17,78 miliar, pendapatan keuangan Rp 1,01 miliar, beban keuangan Rp 331,61 juta, keuntungan selisih kurs Rp 417,82 juta, dan beban lain-lain Rp 115,86 juta.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 33,74 miliar. Laba itu naik 70,59% dibanding laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 19,78 miliar.

Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra menyatakan SUNI berhasil membukukan peningkatan kinerja kuartal I 2024 yang berkelanjutan sebagai hasil dari implementasi beberapa langkah strategis di tahun 2024.

"Kami semakin optimistis untuk mencapai target Perseroan pada tahun 2024 ini dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya," kata Willy dalam keterangan resmi, Selasa (7/5/2024).

 

Investasi Anjlok

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, Perseroan juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 5,7% menjadi Rp 621,5 miliar jika dibandingkan periode kuartal IV 2023. Total liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 12,5% menjadi Rp 175,5 miliar pada kuartal I 2024 disebabkan oleh adanya transaksi pembayaran utang jangka panjang Perseroan sebesar Rp 10,7 miliar.

Dengan komposisi ekuitas dan liabilitas tersebut, Perseroan berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.

Pada kuartal I 2024, SUNI juga berhasil menjaga arus kas dari aktivitas operasional tetap positif sebesar Rp 12,3 miliar, atau meningkat sebesar 119,0% yoy. Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp 34,8 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik.

Nilai investasi tersebut mengalami penurunan sebesar 51,1% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 71,1 miliar hal ini disebabkan karena pembangunan plant 2 masih dalam proses penyelesaian tahap awal. Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 106,1% yoy disebabkan oleh transaksi pembayaran utang yang dilakukan Perseroan pada kuartal I 2024.

 

Fokus Tahun Ini

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada tahun ini Perseroan masih akan fokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Perseroan menargetkan fasilitas plant 2 RTM ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin ketersediaan OCTG tubing secara nasional.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT Sunindo Pratama Tbk, Bambang Prihandono mengatakan pada tahun ini SUNI juga akan melanjutkan proses pendirian workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree sebagai langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Synergy Manufacturing (PSM). PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi Perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.

“Ditargetkan, PSM sudah mulai beroperasi dan berkontribusi bagi kinerja Perseroan pada kuartal ke-4 tahun ini,” tambah Bambang.

 

Target Pendapatan 2024

CFO dan Corporate Secretary PT Sunindo Pratama Tbk, Freddy Soejandy juga menambahkan pada tahun ini Perseroan menargetkan untuk membukukan pendapatan sebesar Rp 923,6 miliar dan laba bersih sebesar Rp 109,3 miliar. Dengan pencapaian kinerja pada kuartal I 2024, Perseroan telah mencapai 30.5% target laba bersih tahun ini.

“Selain itu, Perseroan juga menganggarkan capital expenditure (capex) pada tahun ini sebesar Rp 327,4 miliar untuk mengeksekusi rencana investasi di RTM dan PSM. Hingga kuartal I 2024 penggunaan capex ini masih rendah karena pembangunan plant 2 RTM masih dalam proses penyelesaian tahap awal,” tambah Freddy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya