2 Sentimen Ini Wajib Investor Saham Cermati Pekan Ini

2 sentimen ini yang diprediksi memengaruhi pergerakan sejumlah saham. Sentimen itu dari global dan Indonesia.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Mei 2024, 13:38 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 13:38 WIB
2 Sentimen Ini Wajib Investor Saham Cermati Pekan Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,64 persen pada pekan lalu. Pada pekan ini, ada dua sentimen yang pengaruhi IHSG. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 6-8 Mei 2024 ditutup melemah -0,64% ke level 7.088,79 dari 7.134,72. 

Terkait penurunan ini, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG terdampak 2 top losers IDX FINANCE dan IDX TRANS, meski masih tertahan oleh 2 top gainers yakni IDX HEALTH dan IDX TECHNO.

Angga menambahkan ada 3 sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan pekan lalu yang hanya berlangsung selama 3 hari tersebut yakni produk domestik bruto (PDB) Indonesia, Dividen BUMN Mining dan USD-IDR yang di bawah Rp 16.000.

Terkait sentimen PDB Indonesia, pada Triwulan 1 2024 tumbuh sebesar 5,11% YoY sedangkan secara kuartalan menurun -0,83%. Tiga sektor dengan pertumbuhan paling besar secara tahunan merupakan administrasi pemerintahan (18,88%), jasa kesehatan (11,64%), serta jasa perusahaan (9,63%).

"Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan PDB Indonesia secara YoY adalah peningkatan konsumsi LNPRT (24,29%), konsumsi pemerintah (19,90%), dan konsumsi rumah tangga (4,91%)," kata Angga dalam siaran pers, Senin (13/5/2024).

Sentimen selanjutnya menurut Angga adalah dividen BUMN mining, ANTM dan PTBA membagikan dividen dengan yield besar, semisal ANTM akan membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2023. 

Sementara itu terkait sentimen USD-IDR di bawah Rp 16.000, hal ini terjadi berkat kenaikan suku bunga dan cadangan devisa yang digelontorkan oleh BI, sehingga menyebabkan cadangan devisa Indonesia turun menjadi USD 136,2 miliar dari sebelumnya USD 140,40 miliar.

Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 13-17 Mei 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan 2 sentimen ini yang diprediksi akan memengaruhi pergerakan sejumlah saham. Kedua sentimen tersebut adalah neraca dagang Indonesia dan inflasi Amerika Serikat (AS) yang sama-sama rilis pada Rabu mendatang.

 

Neraca Dagang dan Inflasi AS

Hiruk Pikuk Perjalanan Warga AS Sambut Libur Natal dan Tahun Baru
Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)

Sentimen selanjutnya adalah neraca dagang Indonesia. Angga menuturkan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo meyakini cadangan devisa Indonesia akan kembali naik ditopang oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia dan surplus neraca perdagangan yang tinggi.

"Sementara itu terkait inflasi AS, inflasi tetap diprediksi turun ke target The Fed 2% seiring meredanya kenaikan biaya perumahan dan sewa,” jelasnya.

Saham Pilihan

Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading hingga Jumat, 17 Mei 2024, yakni Buy ADRO (Support: 2.800, Resistance: 3.000),  Buy on Pullback  JPFA (Support: 1.180, Resistance: 1.300) dan Buy on Pullback GOTO (Support: 62, Resistance: 70). 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

IHSG Lesu, Transaksi Harian Saham Merosot pada 6-8 Mei 2024

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 6-8 Mei 2024. Sentimen global seperti harga komoditas dan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 turut bayangi perdagangan yang hanya berlangsung selama tiga hari pada pekan ini.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (9/5/2024), IHSG turun 0,64 persen ke posisi 7.088,79 dari penutupan pekan lalu 7.134,72. Kapitalisasi pasar terpangkas 0,81 persen menjadi Rp 11.920 triliun dari Rp 12.010 triliun pada penutupan pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian anjlok 20,74 persen menjadi Rp 11,85 triliun dari Rp 14,95 triliun pada penutupan pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 3,13 persen menjadi 1,099 juta kali transaksi dari 1,065 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan naik 2,15 persen menjadi 18,99 miliar saham dari 18,59 miliar saham dari penutupan pekan lalu.

Selama sepekan, sektor saham basic materials memimpin penguatan. Sektor saham basic materials naik 2,11 persen. Sektor saham energi bertambah 1,4 persen, sektor saham teknologi naik 0,21 persen dan sektor saham properti dan real estate bertambah 0,65 persen. Selain itu, sektor saham consumer non-siklikal menguat 0,13 persen, sektor saham perawatan kesehatan naik 0,15 persen.

 

Sektor Saham

IHSG Berada di Zona Merah
Sebelumnya, IHSG ditutup pada level 7.285. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, sektor saham consumer siklikal melemah 0,51 persen, sektor saham industri turun 1,99 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,4 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,04 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,45 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, rilis data gross domestic product (GDP) Indonesia kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen YoY. Kedua, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ketiga, pergerakan harga komoditas dunia yang bergerak cenderung menguat setelah memanasnya konflik di Timur Tengah.

“Pada Senin, kami perkirakan masih rawan terkoreksi dengan support di 7.036 dan resistance di 7.135,” ujar dia.

Ia menambahkan, IHSG akan dipengaruhi sentimen perkembangan ekonomi China. Pekan ini, ada rilis neraca dagang dan inflasi. Selain itu, rilis neraca dagang Indonesia dan inflasi Amerika Serikat (AS).

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya