Liputan6.com, Jakarta - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun kepada para pemegang saham atau Rp 31 per lembar saham.
Dividen ini setara dengan 52 persen dari penerimaan laba bersih tahun buku 2023 yang sebesar Rp 2,76 triliun. Perseroan mengumumkan akan melakukan pembayaran dividen dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST.
Baca Juga
Kalbe Farma juga akan melakukan aksi korporasi pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp 1 triliun dengan harga maksimal Rp 1.600 per lembar. Buyback akan dilakukan dalam periode 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025.
Advertisement
Direktur Kalbe, Kartika Setiabudy menjelaskan perseroan akan menggunakan pendanaan internal untuk melakukan buyback. Sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, rentang waktu pelaksanaan buyback adalah 12 (dua belas) bulan setelah tanggal persetujuan RUPS.
"Dua hal ini baik dari dividen atau buyback merupakan bentuk komitmen Kalbe untuk terus memberikan nilai yang baik kepada para pemegang saham,” kata Kartika dalam konferensi pers RUPST Kalbe, Kamis (16/5/2024).
Dengan fundamental yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan melalui berbagai inisiatif bisnis, Perseroan tetap optimis untuk terus bertumbuh di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang.
Perseroan mempertahankan target 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6 hingga 7 persen, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13 hingga 15 persen, serta belanja modal maksimal Rp 1 triliun.
Pada perdagangan saham Kamis, 16 Mei 2024 pukul 14.37 WIB, saham KLBF melemah 0,69 persen ke posisi Rp 1.435 per saham. Harga saham KLBF dibuka stagnan Rp 1.445 per saham. Harga saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 1.435 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.880 kali dengan volume perdagangan 165.653 saham. Nilai transaksi Rp 23,9 miliar.
Kalbe Farma Bakal Buyback Saham Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 1 triliun. Jumlah saham KLBF yang dibeli kembali maksimal 625 juta saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/2024), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan buyback saham pada 16 Mei 2024-15 Mei 2025.
"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp 1 triliun dengan jumlah saham maksimal 625 juta lembar saham,” ujar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dalam keterbukaan informasi BEI.
Perseroan akan memakai dana internal untuk buyback saham KLBF. Adapun Perseroan perkirakan dampak penurunan pendapatan bunga sekitar Rp 45 miliar. Untuk harga buyback, Perseroan membatasi harga pembelian kembali saham maksimal sebesar Rp 1.600 per saham.
Vidjongtius menuturkan, pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI. Perseroan akan memakai jasa dari perantara pedagang efek.
"Pembelian kembali saham diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental,” ujar dia.
Vidjongtius mengatakan, pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Hal ini seiring saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.
Pelaksanaan buyback saham akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui pembelian kembali saham dan mengacu pada pasal 9 ayat (1) POJK Nomor 29 Tahun 2023.
Advertisement
Kalbe Farma Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) siapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 1 triliun pada 2023. Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho menerangkan belanja modal itu utamanya akan digunakan untuk menunjang operasional perseroan. Angka belanja modal tahun depan juga tak jauh berbeda dengan belanja modal 2023.
"Untuk tahun depan, perseroan menyiapkan belanja modal di kisaran Rp 700 miliar-Rp 1 triliun. Belanja modal akan dialokasikan untuk penambahan kapasitas, pemeliharaan rutin dan kebutuhan IT," kata dia kepada Liputan6.com, dikutip Sabtu (30/12/2023).
Untuk tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal Rp 1 triliun pada 2023. Dana tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan distribusi perseroan.
Selain itu, anggaran belanja juga akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan. Kalbe akan mengupayakan tercapainya target 2023 dan mencapai pertumbuhan penjualan yang lebih baik pada 2024. Kalbe juga memiliki target internal ke arah pemulihan profitabilitas untuk 2024.
Sinyal Pembagian Dividen
Perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp 22,56 triliun hingga akhir kuartal III 2023. Angka ini meningkat 6,5 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, laba bersih KLBF tercatat sebesar Rp 2,06 miliar pada sembilan bulan pertama 2023 atau terjadi penurunan 16,9 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu akibat kondisi pasar yang menantang dalam periode transisi setelah pandemi.
Melihat kinerja tersebut, perseroan memberikan sinyal adanya pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Secara historis perseroan memiliki kebijakan pembagian dividen di kisaran 45-55 persen dari laba bersih. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Kalbe Farma untuk memberikan imbal hasil yang baik bagi para pemegang saham.
Advertisement