Emiten Ini Mau Buyback Saham, Siapkan Uang Rp 80,61 Miliar

PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 80,61 miliar untuk membeli sebanyak-banyaknya 162 juta saham Perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Mei 2024, 13:46 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 13:46 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
RUPSLB PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) untuk memperoleh persetujuan atas rencana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan akan diselenggarakan pada 26 Juni 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa. PALM akan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 80,61 miliar untuk membeli sebanyak-banyaknya 162 juta saham Perseroan.

Jumlah saham yang akan dibeli kembali itu sebanyak-banyaknya setara 1,03% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh pada Perseroan. Pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya rencana tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

RUPSLB perseroan untuk memperoleh persetujuan atas rencana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan akan diselenggarakan pada 26 Juni 2024. Harga penawaran pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga yang lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan merupakan salah satu bentuk usaha Perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan. Sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien," kata Lim Na Lie dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (21/5/2024).

Sekretaris Perusahaan PT Provident Investasi Bersama Tbk, Lim Na Lie menjelaskan, perseroan akan menggunakan kas internal sebagai sumber dana untuk melaksanakan pembelian kembali saham perseroan. Sehingga, aset dan ekuitas perseroan akan menurun.

Tak Berpengaruh ke Pendapatan

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski begitu, perseroan berkeyakinan bahwa pembelian kembali saham perseroan tidak akan mengakibatkan menurunnya pendapatan dan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan diharapkan tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional Perseroan secara material. Pembelian kembali saham perseroan akan membuat harga saham di masa yang akan datang menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi pemegang saham dan Perseroan," imbuh Lim Na Lie.

Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri. Perseroan akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai anggota BEI untuk melakukan pembelian kembali saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya