Ambisi Pyridam Farma Tembus Pasar ASEAN hingga China Usai Akuisisi Probiotec

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana melebarkan sayapnya di pasar Asean hingga China.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Jun 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 08:00 WIB
Direktur PT Pyridam Farma Tbk, Paulus Widjanarko dalam media gathering
Direktur PT Pyridam Farma Tbk, Paulus Widjanarko dalam media gathering

Liputan6.com, Jakarta PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana melebarkan sayapnya di pasar Asean hingga China. Rencana strategis ini seiring rampungnya akuisisi Probiotec Limited (Probiotec), suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Australia.

"Jadi tidak berhenti sampai di Australia. Kami ingin ekspansi ke Asia Tenggara dan kawasan Asia. Itu adalah market yang cukup besar, apalagi di China yang cukup advance untuk bisa membuat produk itu jadi lebih ekonomis," kata Direktur PT Pyridam Farma Tbk, Paulus Widjanarko dalam media gathering, ditulis Selasa (25/6/2024).

Namun, lanjut Paulus, perseroan belum akan melakukan ekspansi ke Asean dan China dalam waktu dekat. Pasalnya, Paulus menyadari betul perbedaan regulasi yang berlaku di tiap-tiap negara, utamanya untuk produk farmasi.

Hal itu pula diakui Paulus sempat menjadi tantangan akuisisi Probiotec.

"Kalau kami maunya secepatnya. Tapi kembali lagi, setiap negara punya regulasi dan pasar yang berbeda. Seandainya China, kami juga cukup hati-hati karena mereka cukup kuat di dalam suplai," kata dia.

Sebagai gambaran, Paulus menjelaskan beberapa kendala dalam akuisisi perusahaan luar negeri.

Berkaca dari akuisisi Probiotec Limited, perseroan harus memenuhi persyaratan regulasi dan kepatuhan dari otoritas untuk perusahaan terbuka di Australia dan Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kendala Lainnya

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kendala lainnya, yakni integrasi operasional. Yakni tantangan dalam mengintegrasikan operasional, budaya perusahaan, dan sistem manajemen antara Pyfa Grup dan Probiotec.

Di dalam negeri, sebelumnya perseroan pernah melakukan akuisisi Holi Pharma pada 2021. Kemudian pada 2022 perseroan mengakuisisi Ethica Industri Farmasi. Setelah mengakuisisi Probiotec Pharma, kini perseroan mengelola empat fasilitas pabrik termasuk milik perseroan sendiri.

Akuisisi PYFA ini belum memberikan dampak yang signifikan pada perusahaan dalam jangka pendek. Namun perseroan optimis kontribusi Probiotec Pharma akan mulai terasa signifikan pada paruh kedua tahun ini, mengingat akuisisi baru selesai pada 18 Juni 2024.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya