Saham Perusahaan Teknologi Pimpin Penguatan Pasar Global, Nvidia Jadi Bintang Utama

Nvidia dan Magnificent 7 kembali melonjak hingga menyentuh nilai pasar USD 3,6 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Jun 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 19:30 WIB
Ilustrasi Bursa Saham. Foto: Rawpixel/Freepik
Ilustrasi Bursa Saham. Foto: Rawpixel/Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Meski pasar saham global dibayangi kebijakan bank sentral yang lamban, performa saham perusahaan teknologi ternama, salah satunya Nvidia dan Magnificent 7 kembali melonjak hingga menyentuh nilai pasar USD 3,6 triliun.

Indeks saham dunia MSCI yang terdiri dari 47 negara telah mencatat kenaikan sebesar 11% sejak Januari 2024. Namun mereka belum mendekati lompatan 30% yang dicapai perusahaan teknologi, atau keuntungan 150% dari perusahaan chip Nvidia.

“Tiga puluh persen keuntungan S&P tahun ini berasal dari Nvidia saja," kata kepala investasi IBOSS Asset Management Chris Metcalfe, dikutip dari US News, Sabtu (29/6/2024).

Ia pun menyoroti Nvidia yang kini memiliki saham termahal di pasar termahal di dunia.

Namun tak hanya pasar ekuitas yang telah menetapkan tonggak sejarah. Yen Jepang telah merosot ke level terendah dalam 38 tahun terhadap dolar Amerika Serikat di pasar mata uang.

Sementara risiko obligasi Prancis melonjak ke level tertinggi sejak krisis euro, setelah kekalahan Presiden Emmanuel Macron dari kelompok sayap kanan dalam pemilu Uni Eropa bulan ini, mendorongnya untuk mengadakan pemilu parlemen cepat pada hari Minggu.

"Pada akhir tahun lalu, pasar memperkirakan tujuh kali penurunan suku bunga (AS) dan sekarang mereka memperkirakan hanya satu atau dua kali penurunan suku bunga," kata Nadege Dufosse, kepala multi-aset di Candriam.

"Itu adalah faktor pendorong besar dan menjelaskan kinerja (buruknya)."

Debat Capres AS

Respon Presiden AS Joe Biden dalam debat calon presiden AS dengan Donald Trump juga meningkatkan ketidakpastian pemilu pada bulan November secara signifikan.

Adapun pemilihan umum di Inggris yang dijadwalkan pada 4 Juli mendatang, meskipun diperkirakan tidak akan banyak pasar yang ramai mengantisipasi.

Manajer dana di Polar Capital, Georgina Hamilton menjelaskan hal ini karena tidak seperti di Prancis dan AS, dua kandidat utama untuk memimpin Inggris cukup berhaluan tengah.

"Setelah mengalami banyak gejolak dalam beberapa tahun terakhir... Anda tidak bisa meremehkan latar belakang politik yang lebih tenang ini," ungkapnya.

Saham Nvidia Anjlok 6% sejak Awal Pekan ke-4 Juni 2024, Apa Pendorongnya?

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Saham Nvidia (NVDA) turun lebih dari 6% sejak awal pekan keempat Juni 2024 ditutup pada USD 118,11 atau setara Rp 1,9 juta (asumsi kurs Rp 16.376 per dolar AS) per saham pada pada Senin, 24 Juni 2024.

Hal ini karena investor keluar dari perusahaan teknologi ini. Sesi ini menandai kerugian hari ketiga berturut-turut untuk saham-saham kelas berat chip.

Saham Nvidia telah turun lebih dari 12% dari penutupan tertinggi sepanjang masa di USD 135,58 atau setara Rp 2,2 juta pada Selasa lalu ketika kapitalisasi pasar Nvidia untuk sementara mencopot Microsoft (MSFT) sebagai perusahaan paling bernilai.

Sejak saat itu, pembuat chip tersebut telah mengembalikan mahkotanya dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 2,9 triliun atau setara Rp 47.503 triliun, di bawah valuasi Microsoft dan Apple (AAPL) yang masing-masing lebih dari USD 3 triliun atau setara Rp 49.141 triliun.

Pendiri dan CEO Moor Insights & Strategy, Patrick Moorhead mengatakan investor harus mewaspadai tanda-tanda kemunduran akan terus terjadi. 

"Ini adalah perusahaan-perusahaan perangkat lunak seperti Adobe, Salesforce, SAP, dan ServiceNow. Karena jika perusahaan-perusahaan dan konsumen tersebut tidak membayar lebih untuk fitur-fitur AI baru ini, maka seluruh proses ini akan terhenti, seperti yang kita lihat di masa lalu. gangguan internet,” kata Moorhead dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (26/6/2024).

Hingga Kamis pekan lalu, Nvidia memainkan peran penting dalam mendorong S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertinggi yang berulang pada tahun 2024. Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California ini juga telah menyelesaikan pemecahan saham 10-untuk-1 pada 10 Juni.

Wall Street

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya, kenaikan kembali harga saham Nvidia memimpin kenaikan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite di Wall Street pada hari Selasa, sehari setelah aksi jual investor pada raksasa pembuat chip tersebut.

Indeks S&P 500 bertambah 0,39% dan ditutup pada 5.469,30, sedangkan Nasdaq menguat 1,26% dan berakhir pada 17.717,65. Kedua indeks mengakhiri penurunan selama tiga hari.

Sedangkan Dow Jones Industrial Average tertinggal, kehilangan 299,05 poin atau 0,76% dan ditutup pada 39.112,16.

Saham Nvidia naik sekitar 6,7%. Selama sesi sebelumnya, saham tersebut turun lebih dari 6% dan menandai penurunan satu hari terbesar sejak 19 April ketika kehilangan 10%.

Sejumlah saham perusahaan teknologi berkapitalisasi besar juga menguat setelah mengalami penurunan pada hari Senin. Platform Meta dan Alfabet masing-masing naik lebih dari 2%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya