Bursa Asia-Pasifik Kompak Melemah, Ini Gara-garanya

Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar lebih rendah pada hari Jumat. Hal ini setelah angka inflasi bulan Juni di AS mencapai level terendah dalam sekitar tiga tahun dan memberi Federal Reserve lebih banyak dorongan untuk menurunkan suku bunga.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Jul 2024, 08:22 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 08:22 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar lebih rendah pada hari Jumat. Hal ini setelah angka inflasi bulan Juni di AS mencapai level terendah dalam sekitar tiga tahun dan memberi Federal Reserve lebih banyak dorongan untuk menurunkan suku bunga.

Dikutip dari CNBC, Jumat (12/7/20224), indeks saham Nikkei 225 Jepang merosot 1,57% pada hari Jumat, memimpin penurunan di Asia setelah tiga hari berturut-turut mencetak rekor penutupan tertinggi dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis. Sedangkan indeks Topix juga merosot, turun 1,08%.

Di Korea Selatan, Kospi turun 0,94%, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil tergelincir 0,19%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia  naik 0,23%, melampaui level penutupan tertinggi sepanjang masa di 7.896,9 pada tanggal 28 Maret dan sedikit di bawah level tertinggi sepanjang masa.

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 17.978, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 17.832,33.

Indeks Harga Konsumen

Indeks  harga konsumen naik 3% tahun ke tahun, kenaikan yang lebih lambat dibandingkan 3,3% pada bulan Mei.

Inflasi inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, meningkat 0,1% per bulan dan 3,3% dari tahun lalu, dibandingkan dengan perkiraan masing-masing sebesar 0,2% dan 3,4%.

Jumat pagi, yen juga tiba-tiba menguat terhadap dolar setelah rilis data inflasi AS, yang mendorong para analis dan pedagang untuk mencurigai kemungkinan intervensi dari kementerian keuangan negara tersebut.

Yen diperdagangkan pada 158,55 per dolar AS sekitar pukul 12 malam waktu Tokyo setelah diperdagangkan sekitar 161,52 pada Kamis malam.

Mata uang tersebut menguat lebih lanjut terhadap dolar AS, saat ini berada pada 158,23.

Pada hari Jumat, diplomat mata uang utama Jepang Masato Kanda mengatakan bahwa otoritas akan mengambil tindakan sesuai kebutuhan di pasar valuta asing.

Reuters juga melaporkan bahwa Kanda mengatakan pergerakan yen baru-baru ini agak cepat, tetapi menolak mengomentari apakah pihak berwenang telah melakukan intervensi pada mata uang tersebut. 

 

Wall Street AS

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sementara itu, di AS,  S&P 500  mundur dari rekor karena investor beralih dari pemenang teknologi besar tahun ini, termasuk  Nvidia  dan  Meta Platforms .

Indeks pasar luas turun 0,88%, mundur dari rekor yang dicapai pada awal sesi.

Nasdaq  Composite  juga turun 1,95%, setelah juga mencapai rekor baru di awal hari perdagangan dan terbebani oleh penurunan lebih dari 5% pada Nvidia.

Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,08%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya