Pengamat: Pasar Sudah Price In, Pelantikan 3 Wamen Berimbas Minim ke Bursa Saham

Sejumlah pengamat pasar modal memberikan tanggapan mengenai dampak pelantikan sejumlah wakil menteri terhadap pasar saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jul 2024, 11:50 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 11:50 WIB
Pengamat: Pasar Sudah Price In, Pelantikan 3 Wamen Berimbas Minim ke Bursa Saham
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 3 wakil menteri (Wamen) pada Kamis, 18 Juli kemarin. Ketiganya yakni Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Investasi (Wameninves) Yuliot Tanjung, dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.

Menyusul kabar tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau. Merujuk data RTI, IHSG naik 1,34 persen ke posisi 7.321,071 pada Kamis, 18 Juli 2024. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1,09 juta kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 15,567 miliar saham senilai Rp 9,86 triliun. Sebanyak 338 saham ditutup pada zona hijau. Kemudian sebanyak 208 saham ditutup pada zona merah. Sisanya, sebanyak 249 saham stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen.

"IHSG ditutup menguat signifikan, dan semoga sudah price in berita pelantikan 3 wakil menteri," kata Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Budi Frensidy kepada Liputan6.com, Jumat (19/7/2024).

Secara spesifik, Budi menyoroti pos Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam catatannya, pos ini sejak dulu diisi oleh profesional dan non-partisan. Sementara, wamenkeu yang baru saja dilantik merupakan Bendahara Umum Partai Gerindra dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Lalu Sudaryono yang merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah. Meski begitu, Budi menjelaskan jika wamen yang baru saja dilantik ini dipandang kompeten dengan rekam jejak yang bagus, maka mestinya dapat diterima pasar. Namun, bukan berarti tak ada pertimbangan pelaku pasar untuk merencanakan strategi jangka pendek, khususnya saat masa transisi pemerintahan.

"Yang perusahaan dan emiten pastinya wait and see. Untuk investor institusi mungkin begitu juga. Tetapi untuk investor ritel sepertinya terbagi. Terakhir trader tidak terpengaruh," kata Budi.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fokus Investor

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dihubungi secara terpisah, Pengamat Pasar Modal Desmond Wira menilai pelantikan wamen ini kurang mendesak. Mengingat masa kerja kabinet yang sekarang hampir berakhir. Di sisi lain, khusus Wamenkeu disebut memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai yakni S1 sejarah dan S2 hubungan internasional.

"Menurut saya, pelantikan wamen ini lebih untuk memuluskan peralihan dari kabinet Jokowi ke kabinet Prabowo nantinya. Respon pelaku pasar sepertinya masih belum terlalu terlihat. Karena posisinya masih Wamen. Beda kalau nanti Menteri," kata Desmond.

Sementara, Desmond mencermati investor tidak terlalu masalah dengan penambahan wamen. Tapi ke depannya investor perlu mencermati posisi penting dalam ekonomi seperti Menteri Keuangan (Menkeu) di kabinet mendatang. Apakah posisi tersebut masih dari kalangan profesional atau tidak. "Kalau masih kemungkinan masih relatif tidak masalah. Tapi kalau bukan, investor perlu waspada," pungkas Desmond.

 


Pembukaan IHSG pada 19 Juli 2024

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan Jumat (19/7/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.321,07. Pada pukul 09.34 WIB, IHSG merosot 0,43 persen ke posisi 7.289. Indeks LQ45 terpangkas 0,55 persen ke posisi 917. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.321,07 dan level terendah 7.279,97. Sebanyak 239 saham melemah sehingga menekan IHSG. 175 saham menguat dan 194 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 242.663 kali dengan volume perdagangan 3,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.219.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,67 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,27 persen, dan sektor saham properti menanjak 0,10 persen. Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,73 persen, sektor saham industri susut 0,21 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,45 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal susut 0,29 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,30 persen, sektor saham teknologi merosot 0,79 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,83 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,56 persen.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup di zona hijau di atas level 7.300 pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024 seiring penguatan rupiah. Hal ini juga didorong sentimen positif yang sensitif terhadap suku bunga terutama perbankan dan properti.

Saham BBCA menguat 3,1 persen, dan kembali memimpin. Saham MIKA naik 1,7 persen setelah melaporkan kinerja signifikan. “Meski kami melihat pemain kawasan industri memperoleh keuntungan seiring rencana pemerintah untuk menerapkan bea 200 persen berpotensi memicu penanaman modal asing,” demikian seperti dikutip.


Bursa Saham Asia

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik turun pada perdagangan Jumat (19/7/2024) seiring investor di wall street melepas saham teknologi dan merealisasikan keuntungan dari reli saham dalam beberapa pekan terakhir.

Mengutip CNBC, Senior Portfolio Manager Globalt Investments, Keith Buchanan menuturkan, ada beberapa aksi ambil untung. “Saya agak merasa ngeri jika aksi ambil untung terjadi dalam lima hari perdagangan, tetapi hal ini menunjukkan besarnya apa yang telah dilihat sejauh rotasinya.” Ujar dia.

Di Asia, pelaku pasar akan mewaspadai rotasi lanjutan dari teknologi di wilayah tersebut setelah saham-saham terkait chip anjlok pada Kamis, 18 Juli 2024 di Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.

Inflasi Jepang mencapai 2,8 persen pada Juni 2024, dan tidak berubah dari Mei 2024. Sementara itu, inflasi inti yang tidak mencakup harga makanan segar meningkat menjadi 2,6 persen dari 2,5 persen. Akan tetapi, inflasi inti lebih rendah dari perkiraan 2,7 persen, berdasarkan jajak pendapat ekonom oleh Reuters.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,16 persen setelah laporan inflasi. Indeks Topix merosot 0,28 persen. Indeks Kospi terpangkas 0,93 persen, dan indeks Kosdaq turun 0,29 persen. Indeks ASX 200 di Australia merosot 1,23 persen, dan pimpin koreksi di bursa saham Asia.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.582, lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya 17.778,41.

Di wall street, tiga indeks saham acuan kompak tertekan. Indeks Dow Jones anjlok 1,29 persen, indeks S&P 500 terpangkas 0,78 persen. Selain itu, indeks Nasdaq susut 0,7 persen.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya