Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway menjual sekitar 33,9 juta saham Bank of America sekitar USD 1,48 miliar atau sekitar Rp 24,01 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.228).
Penjualan saham itu melakukan beberapa transaksi pada pekan lalu, menurut pengajuan peraturan yang disampaikan, mengutip CNBC, Senin (22/7/2024). Adapun Berkshire merupakan salah satu pemegang saham terbesar Bank of America yang berbasis di Charlotte, Caroline Utara. Berkshire juga investasi di sejumlah bank termasuk Wells Fargo& Co dan JPMorgan Chase.
Baca Juga
Perusahaan investasi yang dimiliki Warren Buffett atau Berkshire Hathaway tersebut mulai investasi di Bank of America pada 2011, membeli saham preferen sekitar USD 5 miliar ditambah waran untuk membeli 700 juta saham biasa pada saat banyak investor mengkhawatirkan kebutuhan modal bank itu.
Advertisement
Berkshire Hathaway Pangkas Kepemilikan Saham di Apple
Sebelumnya, perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway memangkas kepemilikan saham di Apple pada kuartal pertama.
Mengutip dari CNBC, ditulis Senin, 6 Mei 2024, dalam laporan keuangan kuartal pertama, Berkshire Hathaway dilaporkan pangkas kepemilikan saham di Apple sekitar 13 persen. Kepemilikan Berkshire Hathaway di Apple sekitar USD 135,4 miliar yang setara 790 juta saham. Meski berkurang, Apple masih perusahaan terbesar di portofolio Berkshire Hathaway pada akhir kuartal ini.
Perusahaan investasi milik Warren Buffett ini telah dua kuartal berturut-turut mengurangi kepemilikan saham di perusahaan produsen iPhone tersebut. Berkshire Hathaway menjual sekitar 10 juta saham Apple pada kuartal IV. Dengan pengajuan ini, Berkshire menjual sekitar 116 juta saham Apple dengan perhitungkan perubahan harga saham Apple.
Alasan Jual Saham Apple
Menjawab pertanyaan pemegang saham pada pertemuan tahunan Berkshire di Omaha, Buffett menuturkan, penjualan saham Apple tersebut dilakukan dengan alasan pajak menyusul keuntungan yang cukup besar.
Ia juga menyiratkan penjualan tersebut mungkin terkait keinginannya menghindari tagihan pajak yang lebih tinggi jika tarif naik untuk mendanai defisit fiskal Amerika Serikat.
“Saya sama sekali tidak merasa terganggu untuk menulis cek itu. Kami akan melakukannya dengan persentase yang sedikit lebih tinggi pada kemudian hari. Saya rasa Anda tidak akan keberatan dengan kenyataan kami menjual sedikit saham Apple tahun ini,” ujar Buffett.
Warren Buffett telah menjadi penggemar berat Apple setelah manajer investasinya Ted Weschler dan Todd Combs meyakinkannya untuk membeli saham Apple beberapa tahun lalu. Buffett menyebut raksasa teknologi itu sebagai bisnis terpenting kedua setelah kelompok perusahaan asuransi Berkshire.
Banyak yang berspekulasi Warren Buffett mengurangi saham Apple karena masalah valuasi. Saham Apple telah naik 48 persen pada 2023 karena saham teknologi kapitalisasi pasar besar itu memimpin reli pasar. Pada puncaknya, Apple menggelembungkan portofolio saham Berkshire dan kuasai 50 persen sahamnya.
Advertisement
Warren Buffett Puji Apple
Pada pertemuan tahunan, Buffett terus memuji Apple. Ia mengatakan, “sangat mungkin” Apple akan tetap menjadi perusahaan induk terbesar di Berkshire pada akhir 2024.
Saham Apple mendapat dorongan besar dalam sepekan terakhir setelah perusahaan tersebut mengumumkan dewan direksi telah mengizinkan pembelian kembali saham senilai USD 110 miliar, yang terbesar dalam sejarah perusahaan. Namun, Apple mencatat penurunan penjualan secara keseluruhan dan penjualan iPhone. Sahamnya telah turun lebih dari 4% sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran tentang bagaimana hal tersebut akan menghidupkan kembali pertumbuhan.
Bahkan dengan penjualan tersebut, Berkshire masih menjadi pemegang saham terbesar Apple di luar penyedia dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange trade fund (ETF).