Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan marjin laba kotor yang tangguh di tengah demand yang fluktuatif dan upaya perseroan mendorong transformasi organisasi secara menyeluruh.
Dari sisi penjualan perseroan sampai dengan Juni 2024 tercatat sebesar Rp 19,04 triliun. Penjualan itu turun 6,15 persen dibandingkan penjualan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 20,29 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Pendapatan domestik bertumbuh sebesar 4,1 persen dibandingkan semester II 2023, menurun sebesar 5,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) terutama dikarenakan Pertumbuhan Harga Dasar (UPG) yang melemah," ungkap Presiden Direktur Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap dalam konferensi pers, Rabu (24/7/2024).
Advertisement
Seiring turunnya penjualan, perseroan berhasil menekan harga pokok penjualan pada semester I 2024 menjadi Rp 9,58 triliun dari Rp 10,17 triliun pada semester I tahun lalu. Sehingga, perseroan masih mengantongi laba kotor Rp 9,47 triliun.
"Marjin laba kotor meningkat 17 basis poin dari semester II 2023 menjadi 49,7 persen, namun menurun 14 basis poin secara yoy," imbuh Benjie.
Pada paruh pertama 2024, perseroan membukukan beban pemasaran dan penjualan sebesar Rp 4,59 triliun, beban umum dan administrasi Rp 1,69 triliun, serta beban lain-lain RP 823 juta. Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba usaha Rp 3,19 triliun, turun 12,04 persen dari laba usaha semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,63 triliun.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 12,2 miliar, dan biaya keuangan Rp 33,71 miliar. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba Rp 2,47 triliun pada semester I 2024. Laba itu turun 10,60 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar RP 2,76 triliun.
Aset Perseroan
"Pada paruh pertama 2024 ini kami menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan Perseroan. Kami tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas," kata Benjie.
Secara bersamaan, lanjut Benjie, perusahaan menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel. Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 tercatat sebesar Rp 19,72 triliun, naik dari Rp 16,66 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Liabilitas hingga Juni 2024 naik menjadi Rp 16,87 triliun dari Rp 13,28 triliun pada Desember 2024. Sementara ekuitas hingga Juni 2024 turun menjadi Rp 2,86 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 16,66 triliun.
Advertisement
Unilever Indonesia Sebar Dividen Final Rp 77 per Saham, Cek Jadwalnya
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan membagikan dividen final sebesar Rp 2,93 triliun untuk tahun buku 2023. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2024.
Adapun pembagian dividen Unilever Indonesia setara Rp 77 per saham. Perseroan akan membagikan dividen dengan mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 4,8 triliun,. Selanjutnya saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 3,19 triliun dan total ekuitas Rp 3,38 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/6/2024), PT Unilever Indonesia Tbk membagikan total dividen 2023 sebesar Rp 5,34 triliun. Sebelumnya Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 63 per saham, dengan total Rp 2,40 triliun pada 8 Desember 2023.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menuturkan, pihaknya tetap fokus untuk memperkuat dan mendorong pertumbuhan yang mendukung bisnis perseroan.
"Upaya konsisten kami dalam menavigasi krisis eksternal sudah mulai menunjukkan hasil tahun ini, dan kami berterima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari konsumen, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan pada tahun 2023,” kata Benjie, Kamis, 20 Juni 2024.
Jadwal Pembagian Dividen
Berikut jadwal pembagian dividen Unilever Indonesia:
- Tanggal efektif pada 20 Juni 2024
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 28 Juni 2024
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 1 Juli 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 2 Juli 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 3 Juli 2024
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 2 Juli 2024 pukul 16.00
- Tanggal pembayaran dividen pada 18 Juli 2024
Unilever Indonesia Tebar Dividen Final Rp 77 per Saham
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis, 20 Juni 2024 menyetujui pembagian dividen dividen final untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 77 per saham. Dengan demikian, total pembagian dividen Unilever Indonesia mencapai Rp 2,93 triliun.
Dividen final ini diambil dari laba bersih 2023 dan saldo laba yang ditahan dari tahun-tahun sebelumnya. Dividen final akan dibagikan paling lambat pada 18 Juli 2024.
Unilever Indonesia telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 63 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 2,40 triliun kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada 8 Desember, 2023, pukul 16:00 WIB.
Dengan demikian, total dividen Tahun Buku 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp 140 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 5,34 triliun. Jumlah keseluruhan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 sama dengan jumlah keseluruhan dividen yang dibagikan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan pihaknya tetap fokus untuk memperkuat dan mendorong pertumbuhan yang mendukung bisnis perseroan.
"Upaya konsisten kami dalam menavigasi krisis eksternal sudah mulai menunjukkan hasil tahun ini, dan kami berterima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari konsumen, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan pada tahun 2023,” kata Benjie, Kamis (20/6/2024).
Pada 2023, Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun, dan marjin kotor yang meningkat sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Advertisement