Liputan6.com, Jakarta PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan kinerja produksi hingga paruh pertama 2024. Pada periode tersebut, PT Timah Tbk mencatat produksi bijih timah sebesar 10.250 ton. Capaian itu naik 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7.755 ton.
Adapun produksi logam naik 19% menjadi 9.675 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.100 ton. Sementara penjualan logam timah turun 0,1% menjadi 8.299 ton dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 8.307 ton.
Baca Juga
Harga jual rata-rata logam timah sebesar USD 30.397 per metrik ton atau naik 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 26.828 per metrik ton (MT).
Advertisement
Dalam kurun waktu tersebut, PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 90% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Singapura 18%, Korea Selatan 16%, India 13%, Amerika Serikat 10%, Jepang 8% dan Belanda 6%. Kenaikan harga jual rata-rata logam timah berdampak baik bagi Perseroan.
Laba PT Timah Tbk (TINS) pada semester I 2024 ini naik 2.570,81% dibanding semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 14,27 miliar. Pertumbuhan laba yang signifikan itu sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 14% menjadi Rp 5,21 triliun dari Rp 4,57 triliun pada semester I 2023.
Harga rata-rata logam timah CSP di LME pada semester I 2024 naik 11% menjadi USD 29.299 per metrik ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 26.301 per metrik ton serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran USD 28.000 – 30.000 per metrik ton (MT).
Upaya Perseroan
Berbagai upaya dilakukan oleh Perseroan untuk meningkatkan kinerja operasi produksi, salah satunya dengan penambahan jumlah unit produksi darat maupun laut serta pembukaan lokasi baru.
"Perseroan secara bertahap memperbaiki kinerja operasi produksi dengan menambah jumlah unit tambang darat, pembukaan lokasi baru, jumlah kapal isap produksi yang beroperasi, serta tetap fokus pada program efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis Perseroan.” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani, dikutip Jumat (2/8/2024).
Sejalan dengan upaya tersebut, Perseroan pun melakukan beberapa inisiatif strategis. Di antaranya seperti peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, penambahan alat penambangan, digitalisasi bisnis proses untuk mendukung efektivitas operasi.
Selain itu, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer, peningkatan produktivitas dan jumlah unit produksi darat maupun laut melalui percepatan pembukaan lokasi baru serta efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis untuk mencapai target produksi Perseroan pada 2024.
Advertisement
PT Timah Tbk dan Bukit Asam Jajaki Pengembangan PLTS
Sebelumnya, dua anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional PT Timah.
Sinergi ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra pada 26 Januari 2023.
Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo turut menyaksikan penandatanganan. Bukit Asam melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. Listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Alwin Albar mengatakan, PT Timah bersama Grup MIND ID terus mendukung upaya Pemerintah menuju Net Zero Emission salah satunya dengan penggunaan energi terbarukan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis perusahaan.
"Sejalan dengan visi PT Timah Tbk menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang ramah lingkungan. PT Timah harus tumbuh dengan inovasi. Salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).
Kembangkan Proyek Percontohan PLTS Terapung
Sebelumnya PT Timah Tbk juga telah mengembangkan pilot project PLTS terapung di Kampong Reklamasi Selinsing untuk mendukung pasokan listrik di kawasan tersebut. Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengatakan, Bukit Asam semakin gencar berekspansi ke sektor energi baru terbarukan sebagai bagian dari transformasi menuju perusahaan energi dan kimia kelas dunia terintegrasi dan berkelanjutan.
"Kerja sama dengan PT Timah sejalan dengan visi PTBA ke depan. Kami meyakini bahwa praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya berdampak positif pada kelestarian alam, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi serta membangun keunggulan kompetitif PTBA. Dengan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, PTBA akan terus hadir mendukung ketahanan energi nasional,” kata Rafli.
Sejalan dengan tujuan mulia (Noble Purpose) MIND ID, sinergi PTBA dan PT Timah bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di masa depan. Langkah ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon global, sejalan dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Advertisement