Liputan6.com, Jakarta PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2024. Rencana pembagian dividen interim itu sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 29 Juli 2024.
Direksi dan komisaris PT Wulandari Bangun Laksana menyetujui pembagian dividen interim sebesar Rp 25,09 miliar atau Rp 1 per saham. Besaran pembagian dividen memperhatikan data keuangan perseroan paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 39,83 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 571,52 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp 1,73 triliun.
Advertisement
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal lengkap pembagian dividen PT Selamat Sempurna Tbk:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Agustus 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Agustus 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 14 Agustus 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 15 Agustus 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 14 Agustus 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 30 Agustus 2024
Laba Emiten Ini Meroket 203% Terimbas Proyek IKN Nusantara
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) berhasil mencatatkan performa keuangan yang menggembirakan pada pertengahan 2024. Pada semester pertama tahun ini, Wulandari Bangun Laksana membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 170,7 miliar. Angka ini naik 9,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 155,6 miliar.
Peningkatan kinerja emiten ini didorong oleh lonjakan penjualan apartemen yang mencapai 51,58% dibandingkan 2023. Selain itu, kenaikan pendapatan usaha juga berkontribusi besar. Terutama ditopang oleh dua pusat perbelanjaan milik Perusahaan. Mall E-Walk dan Mall Pentacity mengalami kenaikan tingkat hunian (occupancy rate) masing-masing mencapai 97,91% dan 82,82% pada semester pertama 2024, dibandingkan dengan 95,80% dan 79,26% di periode yang sama tahun lalu.
Faktor eksternal seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan BSBK. Dampak positif dari pembangunan IKN Nusantara antara lain adalah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan data dari Diskominfo Kaltim, pada April 2024 terjadi lonjakan penumpang udara domestik sebesar 24,75% (yoy), penumpang udara internasional 40,98% (yoy), dan penumpang angkutan laut domestik 30,64% (yoy). Total penumpang mencapai 378,27 ribu pada bulan tersebut.
Tingginya arus pendatang dari luar kota ke Balikpapan terkait pembangunan IKN menyebabkan meningkatnya kebutuhan hunian. Termasuk apartemen yang ditawarkan di kawasan BSBK, baik untuk dibeli maupun disewa. Kawasan BSBK dengan fasilitas lengkap menjadi poin plus dan daya tarik bagi pendatang baru serta investor untuk membeli, menyewa, atau berinvestasi melalui pembelian unit apartemen di kawasan tersebut.
"Percepatan pembangunan IKN membuat lebih banyak pendatang mengunjungi Balikpapan, karena kota ini merupakan penyangga terdekat bagi IKN, sehingga permintaan akan hunian meningkat," kata Direktur PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, Daniel Wirawan dikutip Selasa (23/7/2023).
Â
Advertisement
Rincian Kinerja Keuangan
Peningkatan penjualan dan pendapatan usaha perseroan mendorong laba usaha naik pada semester I tahun 2024. Laba usaha mencapai Rp 71,8 miliar, meningkat 43,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar Rp 50,1 miliar.
Dari sisi keuntungan, perseroan berhasil meningkatkan laba bersih secara drastis menjadi Rp 39,8 miliar pada semester satu 2024. Capaian ini mengalami kenaikan sebesar 203,8%, dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 13,1 miliar.
"Peningkatan laba bersih ini tidak lepas dari faktor eksternal dan internal perseroan. Dari sisi eksternal, kondisi usaha saat ini jauh membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya... Dari sisi internal, perseroan juga berhasil melakukan efisiensi beban pokok pendapatan yang cukup signifikan," jelas Daniel.
Total aset perusahaan mencapai Rp 2,516 triliun pada semester I 2024, naik dari Rp 2,494 triliun pada akhir tahun 2023. Perusahaan juga berhasil menurunkan total utang menjadi Rp 642 miliar dari posisi Rp 661 miliar tahun lalu. Sementara itu, total ekuitas meningkat menjadi Rp 1,725 triliun dibandingkan Rp 1,685 triliun pada akhir tahun 2023. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan saldo laba perseroan pada Semester I-2024.
Â