30 Perusahaan Masuk Pipeline IPO per 4 Oktober 2024, Sektor Apa Saja?

Tercatat 34 perusahaan sudah mencatat saham perdana di BEI dengan dana yang dihimpun mencapai Rp 5,15 triliun hingga 4 Oktober 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Okt 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2024, 08:30 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
BEI mencatat, terdapat 3 perusahaan dari sektor basic materials yang berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum, kemudian ada 5 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, dan 5 perusahaan dari sektor energi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa terdapat 30 perusahaan berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per Jumat, 4 Oktober 2024.

"Hingga saat ini, terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," tulis BEI dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (6/10/2024).

Hingga 4 Oktober 2024, telah tercatat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana di himpun Rp 5,15 triliun.

Sebagai informasi, klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 adalah 2 Perusahaan aset skala kecil atau perusahaan dengan aset di bawah Rp 50 miliar, 14 Perusahaan aset skala menengah, atau perusahaan dengan aset berkisar antara Rp.50 Miliar samapi Rp 250 miliar,

Selain itu juga ada 14 perusahaan aset skala besar atau perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar.

BEI mencatat, terdapat 3 perusahaan dari sektor basic materials yang berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum, kemudian ada 5 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, dan 5 perusahaan dari sektor energi. 

Selanjutnya, terdapat 2 perusahaan dari sektor financials yang juga dalam daftar atau pipeline penawaran umum, 2 perusahaan dari sektor jasa kesehatan, 4 perusahaan dari sektor industri, 2 perusahaan dari sektor infrastruktur, serta 3 perusahaan dari sektor properti dan real estate, serta 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Sementara itu, kali ini tidak ada perusahaan dari sektor technologi yang melakukan pendaftaran untuk penawaran umum perdana saham atau IPO di BEI.

32 Perusahaan Antre Melantai di Bursa, Sektor Apa Paling Banyak?

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 27 September 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp. 5,15 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini terdapat 32 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal.

"Hingga saat ini, terdapat 32 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Selasa (1/10/2024).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 18 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

  • 3 Perusahaan dari sektor basic materials
  • 5 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 6 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 4 Perusahaan dari sektor energy
  • 2 Perusahaan dari sektor financials
  • 2 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 4 Perusahaan dari sektor industrials
  • 2 Perusahaan dari sektor infrastructures3 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

Pipeline Obligasi

IHSG Ditutup Melemah, Transaksi Perdagangan Capai Rp14,44 Triliun
Transaksi perdagangan mencapai Rp14,44 triliun dari 33,3 miliar saham yang diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini, Bursa mencatat penerbitan 108 emisi dari 64 penerbit EBUS dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 91,9 triliun.

Hingga 27 September 2024, terdapat 21 emisi dari 16 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline obligasi.

Lebih lanjut, berikut klasifikasi sektor penerbitan obligasi:

  • 2 Perusahaan dari sektor basic materials
  • 1 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 0 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 3 Perusahaan dari sektor energy
  • 5 Perusahaan dari sektor financials
  • 0 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 2 Perusahaan dari sektor industrials
  • 0 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • 1 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • 2 Perusahaan dari sektor transportation & logistic
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya