Bursa Asia Anjlok Mengekor Wall Street, Investor Menanti Debut Hyundai di India

Kabarnya melantainya Hyundai di bursa saham India ini akan menjadi IPO terbesar yang pernah dilakukan India. Hal ini dinanti oleh para investor bursa Asia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Okt 2024, 08:45 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan penurunan 1,2%, sementara indeks saham Kospi Korea Selatan tergelincir 0,82% dan Kosdaq berkapitalisasi kecilnya turun 1,40%. Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Bursa Asia merosot mengikuti sesi yang beragam di Wall Street.

Mengutip CNBC, Selasa (22/10/2024), indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan penurunan 1,2%, sementara indeks saham Kospi Korea Selatan tergelincir 0,82% dan Kosdaq berkapitalisasi kecilnya turun 1,40%.

Sebaliknya, indeks acuan Jepang Nikkei 225 naik tipis, sementara Topix yang berbasis luas diperdagangkan mendekati garis datar.

Indeks Hang Seng Hong Kong berada pada 20.386, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 20.478,46.

Investor di Asia tengah menunnggu data-data ekonomi sejumlah negara yang diperkirakan akan membaik. Selain itu, mereka juga tengah mencermati debut perdagangan Hyundai India senilai 278,56 miliar rupee atau kurang lebih USD 3,3 miliar.

Kabarnya melantainya Hyundai di bursa India ini akan menjadi IPO terbesar yang pernah dilakukan India.

Sedangkan selama sesi perdagangan Amerika Serikat (AS), dua pejabat Federal Reserve telah berbicara tentang lintasan suku bunga.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, yang mencatat ekonomi AS yang tangguh dan pasar tenaga kerja yang kuat, mengatakan lintasan jangka panjang untuk suku bunga bisa lebih tinggi daripada sebelumnya.

Sedikit berbeda, Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan bahwa ia mendukung langkah menurunkan suku bunga, tetapi pendekatan yang sabar akan diperlukan.

 

Gerak Wall Street

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Semalam di AS, bursa saham Wall Street berakhir beragam karena imbal hasil Treasury naik dan investor menunggu laporan laba kuartal III sejumlah perusahaan.

Indeks S&P 500 turun 0,18% dan Dow Jones Industrial Average yang terdiri dari 30 saham turun 0,8%, dan mengakhiri tiga hari sesi kenaikan.

Nasdaq Composite menjadi outlier, naik 0,27%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya