Waskita Karya Pede Raih Kontrak Baru Rp 14,5 Triliun hingga Akhir 2024

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) optimis membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 14,5 triliun sampai dengan akhir 2024. Adapun sampai dengan Oktober 2024, perseroan dan entitas anak telah membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 6,8 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Nov 2024, 14:21 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 14:21 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) optimis membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 14,5 triliun sampai dengan akhir 2024. Adapun sampai dengan Oktober 2024, perseroan dan entitas anak telah membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 6,8 triliun.

Raihan kontrak per Oktober 2024 memang lebih kecil bila dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,1 triliun. Namun Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital Waskita Karya Rudi Purnomo mengatakan, perseroan siap memenangkan kontrak jumbo di sisa tahun ini sehingga bisa merealisasikan target NKB.

"Ada potensi beberapa proyek besar yang akan kami menangkan di November-Desember tahun ini, sehingga untuk pencapaian target prognosa Rp 14,5 triliun diharapkan bisa tercapai,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa (26/11/2024).

Untuk Waskita saja, total NKB yang diraih sampai dengan Oktober 2024 yakni sebesar Rp 4,2 triliun. Dari segmentasi pasar, pemberi kerja masih didominasi oleh pemerintah dan BUMN dengan porsi 89,5 persen tau senilai Rp 3,8 triliun. Sisanya pembangunan bisnis (business development) sebesar 10,5 persen atau setara Rp 4 miliar.

Untuk tipe pekerjaan, mayoritas dari sektor konektivitas sebesar 77,45 persen atau senilai Rp 3,3 triliun. Kemudian gedung 16,9 persen senilai Rp 7 miliar, SDA 5,4 persen senilai Rp 2 miliar, dan sisanya EPC.

Dari sisi kinerja keuangan, berdasarkan laporan keuangan pada kuartal III 2024, Waskita mencatat kenaikan laba bruto sebesar 33,18 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,03 triliun. Sebelumnya, pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 773,93 miliar.

 

Nilai Gross Profit Margin

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai Gross Profit Margin (GPM) Perseroan turut naik menjadi 15,19 persen, setelah sebelumnya pada kuartal tiga tahun lalu sebesar 9,90 persen. EBITDA Waskita juga naik hingga 141 persen, dari Rp 252 miliar menjadi Rp 609 miliar per September 2024.

"Waskita berkomitmen untuk menjaga sustainability bisnis pasca penandatanganan restrukturisasi 21 kreditur perbankan dengan nilai outstanding sebesar Rp 26,37 triliun yang merupakan bagian dari kesepakatan dalam MRA,” tutur Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho atau akrab disapa Oho.

Dirinya melanjutkan, sudah disetujui pula Pokok Perubahan Perjanjian KMK Penjaminan (KMKP) oleh lima kreditur perbankan sebesar Rp 5,2 triliun. Upaya restrukturisasi itu mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya