Alfamart Dikabarkan Tutup Ratusan Gerai, Ini Penjelasan Manajemen

Corporate Affairs Directors PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart Solihin menanggapi terkait kabar perseroan menutup ratusan gerai Alfamart.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Des 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 06:30 WIB
Alfamart Dikabarkan Tutup Ratusan Gerai, Ini Penjelasan Manajemen
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart dikabarkan menutup ratusan toko sepanjang 2024. (Foto: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart dikabarkan menutup ratusan toko sepanjang 2024.

Corporate Affairs Directors PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Solihin menuturkan, sekitar 300 lebih gerai ditutup pada 2024. Hal itu didorong sejumlah faktor, salah satunya biaya sewa gerai yang makin mahal.

"Kami minimal sewa lima tahun. Biaya sewa naik, tetapi kenaikan juga ada yang tidak kira-kira,” tutur Solihin, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 15 Desember 2024.

Selain itu, Solihin menambahkan, ada pemilik tempat yang tidak perpanjang sewa lantaran mau beralih ke usaha lain. Ia menuturkan, hal itu menjadi faktor dominan gerai Perseroan ditutup. Akan tetapi, Solihin menuturkan, meski ratusan gerai ditutup, Perseroan juga ekspansi dengan membuka banyak gerai. Solihin klaim pembukaan gerai baru bahkan lebih besar dari yang ditutup.

"Banyak yang buka daripada yang tutup. Gerai tutup lantaran biaya sewa yang naik,” kata dia.

Bahkan pada 2025, Solihin optimistis, Perseroan dapat membuka minimal 800 gerai. Selain itu, Perseroan juga akan membuka dan ekspansi distribution center di Palangkaraya dan Luwu pada 2025.

“Alfamart terus ekspansi. Kami telah buka distribution center baru dengan nilai Rp 100 miliar. Distribution center ini untuk melayani jaringan toko,” ujar Solihin.

Kinerja Kuartal III 2024

Gerai Alfamart (Dok: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk)
Gerai Alfamart (Dok: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk)

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart membukukan kinerja keuangan positif hingga kuartal III 2024. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba.

Alfamart membukukan pendapatan Rp 88,21 triliun hingga September 2024. Pendapatan tersebut tumbuh 10,23 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 80,02 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 69,34 triliun hingga kuartal III 2024 dari periode kuartal III 2023 sebesar Rp 63,12 triliun. Demikian mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (15/12/2024).

Meski demikian, Perseroan membukukan pertumbuhan laba bruto sebesar 11,6 persen menjadi Rp 18,86 triliun hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,89 triliun.

Perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 15,04 triliun hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,43 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 1,57 triliun hingga September 2024 dari periode kuartal III 2023 sebesar Rp 1,44 triliun. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp 924,61 miliar hingga kuartal III 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 921,17 miliar.

 

Laba Perseroan

Selain itu, Perseroan membukukan laba usaha Rp 3,10 triliun. Laba usaha tersebut naik 7,78 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,88 triliun. Seiring hal itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 9,5 persen menjadi Rp 2,39 triliun hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,19 triliun.

Perseroan mencatat laba per saham diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 57,77 hingga kuartal III 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 52,75.

Total ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 16,78 triliun hingga kuartal III 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 15,70 triliun.Total liabilitas bertambah menjadi Rp 19,85 triliun hingga kuartal III 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 18,54 triliun. Aset Perseroan naik menjadi Rp 36,63 triliun hingga September 2024 dari posisi Desember 2023 sebesar Rp 34,24 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,16 triliun.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya