Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik mencatat kenaikan pada Kamis (15/1) setelah pasar AS melonjak berkat penurunan tak terduga dalam angka inflasi inti pada Desember dan laporan laba bank yang kuat.
Investor di Asia menantikan keputusan suku bunga Bank of Korea (BOK) yang dijadwalkan hari ini. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOK akan memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin.
Baca Juga
Dikutip dari CNBC, kamis (16/1/2025), pasar Jepang dan Korea Selatan Memimpin KenaikanIndeks acuan Nikkei 225 Jepang dibuka naik 0,73%, sementara Topix naik 0,48%.
Advertisement
Data menunjukkan indeks harga produsen tahunan Jepang meningkat 3,8% pada Desember, sesuai dengan ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Di Korea Selatan, Kospi dibuka menguat 1,24%, sedangkan indeks Kosdaq yang berfokus pada saham kapitalisasi kecil naik 1,35%.
Pasar Hong Kong dan Australia Ikut Menguat
Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 19.426, mengindikasikan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan sebelumnya di 19.286,07.
Di Australia, indeks saham S&P/ASX 200 naik 1,58%. Negara ini juga akan merilis data pengangguran Desember hari ini, dengan tingkat pengangguran diperkirakan naik sedikit menjadi 4% dari 3,9% pada November, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Â
Lonjakan Pasar AS dan Penurunan Imbal Hasil Obligasi
Semalam, pasar AS mencatat kenaikan signifikan, dengan ketiga indeks utama mencatat hari terbaik sejak 6 November. Dow Jones Industrial Average naik 1,65%, S&P 500 naik 1,83%, dan Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi melonjak 2,45%.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun turun tajam menjadi sekitar 4,65%, turun sekitar 13 basis poin setelah laporan CPI.
Harga Minyak Menguat Usai Gencatan Senjata Gaza
Harga minyak juga naik setelah berita gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta kesepakatan pertukaran sandera. Brent crude naik 3,22%, sementara WTI naik tipis 0,3% dan ditutup pada $80,28 per barel.
Advertisement