Liputan6.com, Jakarta Obligasi adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor. Sebagai salah satu pilihan investasi, obligasi menawarkan imbal hasil berupa kupon (bunga) yang dibayarkan secara periodik hingga jatuh tempo.
Namun, kapan waktu yang tepat untuk melirik obligasi sebagai pilihan investasi?
Baca Juga
Salah satu momentum untuk berinvestasi pada obligasi adalah saat suku bunga turun. Melansir berbagai sumber, penurunan suku bunga meningkatkan harga obligasi di pasar sekunder.
Advertisement
Selain itu, obligasi yang sudah diterbitkan dengan kupon tetap menjadi lebih menarik dibandingkan instrumen lain dengan imbal hasil yang menyesuaikan suku bunga terkini. Jenis obligasi yang direkomendasikan adalah obligasi pemerintah atau obligasi korporasi dengan kupon tetap.
Kondisi lainnya, yakni saat terjadi ketidakpastian. Obligasi, terutama obligasi pemerintah, dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif aman (safe haven) dibandingkan saham saat kondisi ekonomi tidak menentu. Investor cenderung mencari stabilitas dan kepastian pembayaran kupon. Jenis obligasi yang direkomendasikan adalah obligasi pemerintah seperti Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi berbasis syariah (sukuk).
"Ke depannya, pasar obligasi masih terkait kondisi eksternal, terutama terkait kebijakan tarif yang akan diterapkan Trump dan arah suku bunga Fed," kata Ekonom BCA, David Sumual kepada Liputan6.com, Jumat (17/1/2025).
Ketika Volatilitas Pasar Saham Tinggi
Saat volatilitas pasar saham sedang tinggi, juga menjadi momentum untuk masuk pasar obligasi. Obligasi memiliki risiko lebih rendah dibandingkan saham, sehingga menjadi pilihan ideal untuk mendiversifikasi portofolio.
Saat pasar saham fluktuatif, obligasi dapat memberikan pendapatan tetap yang stabil. Jenis obligasi yang direkomendasikan adalah obligasi dengan tenor pendek hingga menengah.
Obligasi menawarkan stabilitas dan pendapatan tetap, sehingga dapat mengurangi risiko keseluruhan portofolio yang terlalu berat di saham atau aset berisiko tinggi lainnya. Instrumen ini cocok untuk diversifikasi. Jenis yang direkomendasikan adalah kombinasi obligasi pemerintah dan korporasi dengan profil risiko yang sesuai.
Advertisement
Jadi Pilihan di Tengah Tren Keberlanjutan
Di tengah tren menuju keberlanjutan (Sustainability), obligasi juga bisa jadi pilihan investasi hijau. Green bonds atau obligasi berbasis lingkungan semakin populer karena memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan sambil tetap memberikan imbal hasil kompetitif. Jenis yang direkomendasikan seperti green bonds atau sukuk hijau.
Di samping itu, kupon obligasi memberikan arus kas yang teratur, sehingga cocok bagi investor yang mencari pendapatan pasif, seperti pensiunan atau investor konservatif. Jenis yang direkomendasikan untuk target pendapatan tetap seperti obligasi dengan kupon tinggi atau obligasi jangka panjang.
Obligasi adalah instrumen investasi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi pasar. Namun perlu dicatat, sebelum berinvestasi, penting untuk memahami profil risiko, tenor obligasi, serta tujuan keuangan Anda. Jika dikelola dengan baik, obligasi dapat menjadi instrumen yang memberikan stabilitas dan pendapatan tetap di berbagai kondisi ekonomi.