Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) kembali diperdagangkan hari ini, Jumat 17 Januari 2025 setelah sebelumnya disuspensi. Pada perdagangan hari ini, saham RATU kembali sentuh auto reject atas dengan kenaikan 24,71 persen ke posisi 5.400. Dengan kenaikan signifikan sejak listing di Bursa, RATU menempati posisi top gainer sepekan periode 13-17 Januari 2025 dengan kenaikan 142,15 persen.
Sebelumnya, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham RATU, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham RATU pada perdagangan pada 16 Januari 2025 dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
Advertisement
Baca Juga
Penghentian sementara perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham RATU.
Advertisement
Beri Peringatan Lewat Pengumuman UMA
Sebelum suspensi, Bursa telah mengumumkan adanya peningkatan harga saham RATU di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA) pada 14 Januari 2025. Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Pada perdagangan Rabu, 15 Januari 2025 sebelum suspensi, saham RATU melanjutkan tren penguatan dan mencapai auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,78 persen ke posisi 4.330. Dengan demikian, harga saham RATU saat ini telah naik 276,52 persen dari harga IPO yang dipatok Rp 1.150 per lembar. Informasi saja, saham RATU baru tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa pada 8 Januari 2025.
Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham RATU, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Baru Listing Seminggu, Bursa Pelototi Saham RATU
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham RATU di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham RATU tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi Bursa Rabu (15/1/2025).
Pada perdagangan hari ini, saham RATU melanjutkan tren penguatan dan mencapai auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,78 persen ke posisi 4.330. Dengan demikian, harga saham RATU saat ini telah naik 276,52 persen dari harga IPO yang dipatok Rp 1.150 per lembar.
Informasi saja, saham RATU baru tercatat dn mulai diperdagangkan di Bursa pada 8 Januari 2025. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham RATU, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Advertisement
Investor Diminta Kaji Ulang
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Di sisi lain, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada Rabu, 15 Januari 2025. IHSG melonjak 1,2 persen ke posisi 7.040. Indeks LQ45 bertambah 2,22 persen ke posisi 819. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan sesi kedua, IHSG berada di level tertinggi 7.042,13 dan level terendah 6.977,77. Sebanyak 308 saham melonjak dan 279 saham melemah. 213 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.089.085 kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7 triliun.