Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump telah menunjuk Mark Uyeda untuk menjadi penjabat ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Uyeda menggantikan Gary Gensler, ketua SEC yang menjabat di masa pemerintahan mantan presiden Joe Biden.
Mengutip South China Morning Post, Selasa (21/1/2025) laporan sejumlah sumber menyebutkan bahwa Peirce dan Mark Uyeda diperkirakan akan segera memulai perombakan kebijakan uang kripto paling cepat minggu ini.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, kantor Uyeda tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sebagai komisaris SEC dari Partai Republik sejak Juni 2022, Uyeda mengkritik pendekatan Gensler terhadap pembuatan dan penegakan aturan.
Advertisement
"Perubahan administrasi yang tertunda akan memberi SEC kesempatan untuk mengatur ulang agenda regulasinya untuk fokus pada pembentukan modal dan inovasi, sambil melindungi investor, seperti para manula, dari penipu yang menipu mereka," kata Uyeda dalam sebuah wawancara pada November 2025.
Penunjukan Uyeda kemungkinan akan disambut oleh perusahaan-perusahaan kripto, kritikannya terhadap SEC yang dinilai gagal menawarkan panduan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan kripto dapat mendaftar ke lembaga tersebut.
Selama masa tugasnya di SEC, Uyeda telah meminta lembaga tersebut untuk meringankan apa yang disebutnya sebagai beban regulasi yang mencegah perusahaan untuk go public dan mengadvokasi aturan yang jelas tentang aset digital.
Trump sebelumnya mengatakan dia akan mencalonkan mantan Komisaris SEC Paul Atkins untuk menjalankan badan tersebut secara permanen.
Atkins, yang sebelumnya bekerja untuk Uyeda dan Komisaris SEC saat ini Hester Peirce di badan tersebut, diperkirakan akan membuat perubahan tajam dari cara pemerintahan Biden mengawasi pasar modal.
Gensler, yang mengundurkan diri pada hari Senin, menulis beberapa aturan yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi, mengurangi risiko, dan memberantas konflik kepentingan di Wall Street. Dia juga menggugat beberapa perusahaan kripto yang ia duga melanggar aturan SEC.
Â
Jejak Karir Mark Uyeda
Uyeda juga secara teratur memberikan suara yang menentang persetujuan, dan terkadang secara terbuka tidak setuju pada tindakan penegakan SEC, termasuk penyelesaian dengan perusahaan cek kosong yang membantu membawa perusahaan media Trump menjadi perusahaan publik.
Mark Uyeda menempuh pendidikan di Universitas Georgetown dan sekolah hukum Universitas Duke.
Sebelum bergabung dengan SEC, Uyeda bekerja untuk mantan Senator AS, Pat Toomey di Komite Perbankan Senat dan sebelumnya ditunjuk oleh mantan Gubernur California Arnold Schwarzenegger sebagai penasihat utama untuk regulator sekuritas negara bagian.
Â
Advertisement
Industri Kripto Baru di Era Trump
Sementara itu, peluncuran token kripto oleh Trump tepat sebelum pelantikannya menimbulkan masalah konflik kepentingan baru, kata para ahli etika dan orang dalam industri.
Trump telah berjanji untuk menyerahkan pengelolaan asetnya kepada anak-anaknya, tetapi aset kripto menimbulkan kekhawatiran khusus karena kemampuannya untuk dengan cepat menarik miliaran dolar spekulatif dengan sedikit transparansi.
Sementara itu, perusahaan di balik "koin meme" $TRUMP dan $MELANIA, yang merupakan nama ibu negara Melania Trump, mengatakan bahwa koin tersebut bukanlah investasi atau sekuritas, melainkan "ekspresi dukungan".