Harga Saham Melonjak, Multipolar Technology Beri Penjelasan

Terjadi penghentian sementara perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) pada tanggal 6 Februari 2025 dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Feb 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi Bursa Saham. Foto: Freepik
Ilustrasi Bursa Saham. Foto: Freepik... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Peng-SPT-00027/BEI.WAS/02-2025 tanggal 5 Februari 2025, terjadi penghentian sementara perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) pada tanggal 6 Februari 2025 dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.

Penghentian sementara tersebut dilakukan karena terjadinya peningkatan harga saham Perseroan di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA) yang disampaikan kepada publik melalui Pengumuman No. PengUMA-00041/BEI.WAS/02-2025 tanggal 4 Februari 2025

Terkait hal ini, Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra menjelaskan tidak ada informasi material sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik, yang belum diungkap kepada publik.

“Terkait dengan peningkatan harga kumulatif saham Perseroan di awal Februari 2025, menurut pengamatan Perseroan disebabkan oleh mekanisme pasar,” kata Wahyudi dalam Public Expose Insidentil, Rabu (12/2/2025). 

Wahyudi menambahkan, jika terdapat informasi atau fakta material, Perseroan akan sesegera mungkin menyampaikan keterbukaan informasi kepada otoritas terkait dan publik, sesuai dengan peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Rencana Bisnis Perseroan ke Depan

Terkait rencana bisnis, Wahyudi mengungkapkan perseroan terus memperkuat perkembangan teknologi digital untuk Hybrid Infrastructure, Data dan AI, Digital dan Automation, serta Security. Perseroan juga mencari peluang investasi baru untuk mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.

Wahyudi menjelaskan, berdasarkan data dari Mordor Intelligence pasar TIK Indonesia diperkirakan mencapai USD 45,20 miliar pada 2024, dan diharapkan mencapai USD 67,56 miliar pada 2029, tumbuh pada CAGR sebesar 8,20% selama periode perkiraan (2024-2029). 

 

Pertumbuhan Layanan

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pertumbuhan layanan komputasi awan dan adopsi SaaS berbasis awan serta munculnya AI dan monetisasi data digital di perusahaan-perusahaan di negara ini mendukung permintaan layanan telekomunikasi berkecepatan tinggi dan latensi rendah. 

“Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan permintaan layanan internet di Indonesia dan mendukung pertumbuhan pasar,” jelas Wahyudi.

Adapun menurut laporan UNCTAD, ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan akan meningkatkan PDB sebesar USD 150 miliar pada 2025.

Pemerintah telah menjalankan berbagai inisiatif nasional untuk transformasi digital, termasuk e-smart IKM dan Gerakan 100 Smart City, yang mendukung pertumbuhan pasar.

 

History Pembagian Dividen

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2024. Pembagian dividen interim itu sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 12 Agustus 2024.

Direksi dan komisaris PT Multipolar Technology Tbk menyetujui pembagian dividen interim sebesar Rp 206,25 miliar atau Rp 110 per saham.

Besaran pembagian dividen yang dibagikan itu memperhatikan data keuangan perseroan pada paruh pertama 2024 yang berakhir 30 Juni 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya