Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi pada saham PT Sinergi Sanurhasta Mitra Tbk (MINA). Suspensi dilakukan lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham MINA.
"Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MINA pada perdagangan tanggal 13 Februari 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut,” mengutip pengumuman Bursa, Kamis (13/2/2025).
Advertisement
Penghentian sementara perdagangan saham PT Sinergi Sanurhasta Mitra Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham MINA.
Advertisement
Sebelumnya, Bursa telah melakukan suspensi atas saham MINA pada 10 Februari 2025 atas sebab yang sama. Suspeni lalu dibuka pada 11 Februari 2025, dan saham MINA bisa diperdagngkan lagi. Namun penguatan berlanjut, hingga Bursa harus mengambil tindakan tegas sebagai upaya perlindugan investor.
Saat ini, saham MINA terpatau berada di posisi 134. Dalam sepekan, MINA naik 16,52 persen dan naik 127,12 persen sejak awal tahun (year to date/YTD).
Peringatan Bursa Lewat UMA
Sebelum suspensi, Bursa mengumumkan adanya pergerakan harga saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) atas saham MINA pada 6 Februari 2025.
Sehubungan hal itu, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Aset Perseroan
Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. Berpusat di Jakarta Selatan, PT Sanurhasta Mitra Tbk adalah pemilik resmi dan pengelola tanah seluas 40.663 m2 di kawasan Umalas, Sanur Kauh, Denpasar Selatan.
Aset primer ini sedang dalam proses pengembangan untuk meningkatkan nilainya. PT Sanurhasta Mitra Tbk juga sebagai pemegang utama saham PT Minna Padi Resorts, yang memiliki proyek bisnisnya "The Santai", sebuah villa berkonsep mewah untuk liburan keluarga. Saat ini, "The Santai" dioperasikan oleh Lifestyle Retreats Pte. Ltd, dan dikelilingi persawahan serta berada di lokasi pedesaan.
Advertisement
MINA Bakal Ramaikan Program 3 Juta Rumah, Siapkan Lahan 11 Ha di Boyolali
Sebelumnya, emiten real estat, PT Sanurhasta Mitra Tbk [MINA] mengungkapkan bahwa pihaknya ikut berpartisipasi dalam penyediaan rumah gratis di bawah program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Sanurhasta Mitra, Gunawan Angkawibawa mengatakan, penyediaan rumah gratis itu berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah dengan tanah seluas 11 hektar.
“Perseroan menyambut baik Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Gunawan dalam Public Expose Insidentil pada Kamis (13/2/2025).
“Perencanaan dan mock-up (di Boyolali) sudah selesai,” ungkapnya.
Bantu Turunkan Backlog Prumahan
Gunawan lebih lanjut menuturkan, program ini menjadi langkah nyata perseroan dalam mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit, sekaligus memastikan akses masyarakat terhadap hunianyang layak dan terjangkau.
“Perseroan optimis bahwa dengan langkah-langkah yang terukur dan inovatif, industri perumahan subsidi di Indonesia akan semakin berkembang, sekaligus menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gunawan juga membagikanstrategi pertumbuhan dan ekspansi bisnis Perseroan, yaitu land bank seluas 4 hektar di lokasi strategis di Sanur, Bali.
“Kawasan ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dengan daya tarik alam yang memikat, aksesibilitas yang baik, serta potensi ekonomi yang terus berkembang,” katanya.
Saat ini, Sanurhasta Mitra sedang dalam tahap studi kelayakan untuk mengembangkan proyek beach club eksklusif di area tersebut, tambah Gunawan.
“Proyek ini dirancang untuk menjawab permintaan pasar akan destinasi hiburan premium yang menawarkan pengalaman tepi pantai yang unik dan berkualitas tinggi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” terangnya.
Bangun 3 Juta Rumah, Erick Thohir Minta Bank Swasta Terlibat
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan mengerahkan bank pelat merah mendukung pembiayaan program 3 juta rumah. Namun, dia juga berharap bank swasta ikut terlibat.
Dia menjelaskan, selama ini himpunan bank negara (Himbara) terus aktif mendukung program pemerintah. Tercatat sebanyak 80 persen rumah subsidi dibiayai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
"Selama ini juga bank-bank Himbara untuk BTN yang memang 80 persen market daripada pendanaan rumah-rumah subsidi itu ada di kami," kata Erick di Kantor Bank Indonesia, dikutip Rabu (12/2/2025).
Erick juga mengatakan, turut mengerahkan Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia mendukung program 3 juta rumah.
"Lalu tadi kita harapkan juga Bank-Bank Himbara seperti Mandiri, lalu Bank Syariah, BTN, BNI untuk terus berkolaborasi," tuturnya.
Melihat skala pembangunan rumah rakyat yang cukup besar, Erick berharap dukungan kemudahan pembiayaan tidak sebatas dilakukan BUMN. Dia mengajak bank-bank swasta juga ikut terlibat.
"Tetapi dengan catatan karena ini masif 3 juta, kita harapkan juga peran dari bank-bank swasta untuk mendukung program pemerintah ini," katanya.
"Jadi tidak kami sendirian saja, tetapi ini program yang masif yang harus didukung untuk kepentingan," Erick Thohir menambahkan.
Advertisement
Rakyat Butuh Rumah
Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rakyat Indonesia banyak yang membutuhkan rumah. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah orang yang belum memiliki rumah atau backlog perumahan.
Erick mencatat, backlog perumahan sudah terlampau jauh. Maka, program 3 juta rumah menjadi penting untuk bisa direalisasikan.
"Tadi rakyat Indonesia yang hari ini sangat membutuhkan perumahan di banyak sektor, yang kita lihat backlognya sendiri sudah terlalu banyak tertinggal saat ini," ungkap Erick di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengungkapkan ada 9,9 juta orang yang belum memiliki rumah.
"Saya tambahkan, backlog (perumahan) sekitar 9,9 juta," ungkapnya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)