Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan hingga sesi pertama perdagangan saham Rabu (5/3/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan indeks saham acuan menguat.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melambung 2,49 persen ke posisi 6.539,15 hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 5 Maret 2025. Pada sesi pertama perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.570,82 dan level terendah 6.405,26.
Baca Juga
Sebanyak 413 saham menguat sehingga angkat IHSG. 184 saham melemah dan 191 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 590.048 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.344.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan terpangkas 0,30 persen.
Sektor saham teknologi melonjak 4,97 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi naik 1,36 persen, sektor saham basic mendaki 2,27 persen, dan sektor saham industri bertambah 2,61 persen.
Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,79 persen, sektor saham consumer siklikal mendaki 0,78 persen, sektor saham keuangan bertambah 2,24 persen. Lalu sektor saham properti melesat 1,38 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,25 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,27 persen.
Pada sesi pertama, saham GOTO meroket 3,9 persen ke posisi Rp 80 per saham. Harga saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 77 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 80 dan level terendah Rp 77 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.495 kali dengan volume perdagangan 7.617.652 saham. Nilai transaksi Rp 59,7 miliar.
Sementara itu, saham BELI merosot 3,72 persen ke posisi Rp 414 per saham. Harga saham BELI dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 440 per saham. Harga saham BELI berada di level tertinggi Rp 440 dan level terendah Rp 412 per saham. Total frekuensi perdagangan 113 kali dengan volume perdagangan 116.487 saham. Nilai transaksi Rp 4,9 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ASPI meroket 34,48 persen
- Saham BELL meroket 28,30 persen
- Saham AIMS meroket 25 persen
- Saham CCSI meroket 21,89 persen
- Saham NAIK meroket 20,95 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MTFN merosot 16,67 persen
- Saham BTEK merosot 14,29 persen
- Saham JSPT merosot 13,94 persen
- Saham RONY merosot 10,95 persen
- Saham MINA merosot 10 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 669,9 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 581,8 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 263,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBRI tercatat 42.089 kali
- Saham BBCA tercatat 20.365 kali
- Saham WIFI tercatat 18.002 kali
- Saham BMRI tercatat 17.323 kali
- Saham ADRO tercatat 16.849 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada Rabu, 5 Maret 2025. Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah investor menilai target pertumbuhan dan inflasi China di tengah tarif dagang Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan perdagangan global yang bebani sentimen.
Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia melemah 0,77 persen. Ekonomi Australia tumbuh 1,3 persen year on year pada kuartal IV, mengalahkan prediksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 1,2 persen.
Indeks Nikkei 225 di Jepang bertambah 0,37 persen. Indeks Topix naik 0,38 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan mendaki 1,11 persen, dan indeks Kosdaq bertambah 0,91 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 1,65 persen, sedangkan indeks CSI 300 China menguat 0,32 persen.
Selain itu, investor juga fokus pada “dua sidang” China, pertemuan parlemen tahunan dan pertemuan badan legislatif tertinggi the National People’s Congress yang dimulai pada Rabu pekan ini.
Pada Rabu, China menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025 sekitar 5 persen. China juga telah menurunkan harapan inflasi menjadi sekitar 2 persen. Tarif sebesar 25 persen yang diberlakukan Donald Trump untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada Selasa pekan ini.
Presiden AS Donald Trump juga mengenakan bea tambahan sebesar 10 persen untuk barang-barang China, sehingga total tarif baru untuk China menjadi 20 persen.
