Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menerima surat pengunduran diri Yuddy Renaldi sebagai direktur utama Perseroan pada 4 Maret 2025.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 05 Mar 2025, 16:07 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 16:07 WIB
Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama Perseroan, Yuddy Renaldi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama Perseroan, Yuddy Renaldi.

Pada 4 Maret 2025, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama Perseroan. Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi.

"Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 (RUPST TB 2024) sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar manajemen Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (5/3/2025).

Pengunduran diri mendadak Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mengejutkan terutama mengingat status BJB sebagai Bank Pemerintah Daerah Jawa Barat.

Meski terjadi perubahan dalam jajaran direksi, perseroan menegaskan operasional dan layanan Bank BJB tetap berjalan normal. Manajemen berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah serta menjaga kinerja perusahaan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.

Sementara itu, KPK saat ini tengah mengusut dugaan korupsi dalam pengadaan iklan Bank BJB periode 2021-2023. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan KPK sedang menangani perkara dugaan markup dana penempatan iklan pada tahun 2021-2023 yang totalnya mencapai Rp 200 miliar lebih. Modusnya adalah dengan menggelembungkan harga penempatan iklan di media, yang semula dihargakan Rp 200 juta menjadi Rp 400 juta per placement.

Penggelembungan anggaran ini diduga direkayasa oleh para tersangka dan mengalir sebagai setoran ke sejumlah pejabat, termasuk Ahmadi Noor Supit, dengan tujuan untuk menghapus temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sejauh ini, KPK telah menetapkan lima orang tersangka, dua di antaranya berasal dari internal BJB, termasuk seorang petinggi berinisial YR.

 

Promosi 1

Profil Yuddy Renaldi

Yuddy Renaldi lahir di Bogor pada 1964 dan memiliki latar belakang pendidikan ekonomi. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, pada 1990. Kemudian, ia melanjutkan studi pascasarjana dengan mengambil program Magister Manajemen di STIE IPWI Jakarta pada 2000.

Sejak awal, Yuddy memiliki ketertarikan di bidang perbankan. Ia memulai karier dengan bergabung di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), yang kemudian melebur menjadi Bank Mandiri. Dari sini, ia mulai membangun pengalaman dan reputasi sebagai bankir yang handal.

Keseriusan Yuddy dalam dunia perbankan terlihat dari berbagai posisi strategis yang pernah dipegangnya, terutama di bank-bank besar dengan kategori BUKU IV. Pengalaman inilah yang menjadi bekal kuat baginya saat akhirnya dipercaya memimpin Bank BJB pada 2019.

Perjalanan Karier: dari Bank Mandiri hingga Bank BJB

Sebelum bergabung dengan Bank BJB, Yuddy Renaldi sudah memiliki perjalanan karier yang panjang dan penuh pengalaman di industri perbankan. Ia pernah menjabat sebagai Group Head Subsidiaries Management Bank Mandiri pada 2016 hingga 2017. Posisi ini membuatnya bertanggung jawab atas manajemen anak perusahaan di bawah naungan Bank Mandiri.

Setelah dari Bank Mandiri, ia melanjutkan karier di BNI dengan menjabat sebagai SEVP (Senior Executive Vice President) Remedial & Recovery pada periode 2017 hingga 2019. Tugasnya di posisi ini berfokus pada penanganan kredit bermasalah dan pemulihan aset bank.

Pada 2019, Yuddy akhirnya diangkat sebagai Direktur Utama Bank BJB. Dengan pengalaman panjang di bank-bank besar, ia dipercaya membawa Bank BJB naik kelas menjadi bank nasional yang lebih kompetitif.

Kepemimpinan Yuddy Renaldi di Bank BJB

Di bawah kepemimpinan Yuddy Renaldi, Bank BJB mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Salah satu fokus utama Yuddy adalah menjadikan Bank BJB sebagai Bank BUKU IV, yang berarti bank dengan modal inti lebih dari Rp30 triliun.

Selain itu, ia juga mendorong optimalisasi pembiayaan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di Jawa Barat. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ingin memperkuat sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah.

Selain UMKM, Yuddy juga turut memperkuat peran Bank BJB dalam mendukung pembangunan infrastruktur daerah. Gubernur Jawa Barat saat itu, Ridwan Kamil, bahkan menugaskan Bank BJB sebagai salah satu lembaga keuangan utama dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya