Liputan6.com, Jakarta PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan telah melakukan pelepasan sejumlah saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Dalam pengumuman terbaru, RAJA melakukan pelepasan atau divestasi 144.983.800 lembar saham RATU.
"Transaksi pelepasan saham RATU dilakukan pada 17 Maret 2025. Jumlah saham yang dilepas itu setara 5,34 persen dari modal Ditempatkan dan disetor penuh dalam RATU," ungkap Corporate Secretary PT Rukun Raharja Tbk, Yuni Pattinasarani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/3/2025).
Meskipun terjadi pelepasan saham, Corporate Secretary PT Rukun Raharja Tbk, Yuni Pattinasarani, menegaskan bahwa transaksi ini tidak berdampak pada pengendalian Perseroan terhadap RATU.
Advertisement
"Perseroan tetap mempertahankan statusnya sebagai Pemegang Saham Utama dengan kepemilikan saham sebesar 70 persen dalam RATU," ujar Yuni.
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kinerja positif dari sisi pendapatan. Sayangnya laba perseroan justru mengalami penurunan tipis.
Â
Â
RAJA Kantongi Pendapatan Rp 4,16 Triliun pada 2024
Rukun Raharja berhasil membukukan pendapatan bersih senilai USD 254,48 juta atau sekitar Rp 4,16 triliun (asumsi kurs Rp 16.340 per USD). Pendapatan itu naik 24,90 persen dibandingkan pendapatan bersih tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 203,75 juta.
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2024 naik menjadi USD 185,23 juta dari USD 137,81 juta yang dicatatkan pada 2023. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor sebesar USD 69,25 juta pada 2024, masih naik dibandingkan laba kotor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 65,94 juta.
Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban umum dan administrasi sebesar USD 19,87 juta. Kemudian laba selisih kurs tercatat sebesar USD 331.908, pendapatan lain-lain USD 1,95 juta, dan beban lain-lain USD 2,62 juta.
Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba usaha sebesar USD 48,38 juta, naik dibanding laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar USD 42,87 juta. Di samping itu, perseroan membukukan bagian laba entitas asosiasi sebesar USD 6,15 juta.
Â
Â
Advertisement
Laba Turun Tipis 0,21 Persen pada 2024
Setelah memperhitungkan beban keuangan dan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar USD 25,55 juta atau sekitar Rp 417,52 miliar. Laba itu turun tipis 0,21 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar USD 25,61 juta. Sehingga laba per saham dasar turun menjadi USD 0,00604 dari sebelumnya USD 0,00606 per saham.
Aset perseroan sampai dengan akhir 2024 naik menjadi USD 331,35 juta dibanding posisi akhir 2023 yang sebesar USD 328,65 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 90,81 juta dan aset tidak lancar USD 240,54 juta.
Liabilitas sampai dengan Desember 2024 turun menjadi USD 159,49 juta dibanding posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 174,11 juta. Rinciannya, sebesar USD 58,45 juta tercatat sebagai liabilitas jangka pendek. Sisanya sekitar USD 101,04 juta tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.
Sementara ekuitas perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar USD 171,86 juta. Ekuitas tersebut naik dibandingkan posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar USD 154,54 juta.
