Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan Kamis (20/3/2025). IHSG akan melemah ke posisi 5.879-5.975.
IHSG naik 1,42 persen ke posisi 6.311 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan, Rabu, 19 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave A, sehingga waspadai pergerakan IHSG yang masih rawan koreksi. IHSG akan melemah ke rentang 5.879-5.975 pada Kamis pekan ini.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 5.995,5.938 dan level resistance 6.332,6.445 pada Kamis pekan ini.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi sideways cenderung koreksi. IHSG akan berada di level support 6.200-6.220 dan level resistance 6.350-6.380.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ).
Untuk rekomendasi saham, Fanny memilih saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT WIR Asia Tbk (WIRG), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
IHSG pada 19 Maret 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung hingga sentuh 6.300 pada perdagangan Rabu, 19 Maret 2025. Penguatan IHSG terjadi dipimpin sektor saham teknologi dan usai pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) .
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melambung 1,42 persen ke posisi 6.311,66. Indeks LQ45 bertambah 0,38 persen ke posisi 711,67.Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.332,73 dan level terendah 6.147,42
Sebanyak 352 saham menguat 209 saham melemah. 241 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.103.463 kali dengan volume perdgaangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 14,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.520. Investor asing jual saham Rp 910,65 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 30,32 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham consumer siklikal turun 0,12 persen dan sektor saham transportasi susut 0,23 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi melonjak 9,59 persen, dan pimpin penguatan.
Selain itu, sektor saham energi menguat 1,65 persen, sektor saham basic menanjak 1,18 persen, sektor saham industri melesat 0,55 persen dan sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,28 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan naik 0,15 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,53 persen, sektor saham properti naik 0,92 persen dan sektor saham infrastruktur melompat 0,92 persen.
Rekomendasi Teknikal
1.PT Bank Central Asia BBCA - Buy on Weakness
Saham BBCA menguat 0,30% ke 8.325 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BBCA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga BBCA masih rawan berbalik terkoreksi.
Buy on Weakness: 7.825-8.025
Target Price: 8.575, 9.200
Stoploss: below 7.750
2.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
Saham BIRD terkoreksi 1,02% ke 1.455 disertai dengan adanya volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi BIRD diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga diperkirakan koreksi BIRD akan relatif terbatas.
Buy on Weakness: 1.390-1.425
Target Price: 1.510, 1.585
Stoploss: below 1.375
3..PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Spec Buy
Saham EXCL menguat 0,89% ke 2.270 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi EXCL masih cenderung konsolidasi untuk membentuk wave [e] dari wave B pada skenario triangle," ujar dia.
Spec Buy: 2.230-2.260
Target Price: 2.290, 2.330
Stoploss: below 2.210
4.PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk (ULTJ) - Buy on Weakness
Saham ULTJ menguat 2,26% ke 1.355 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami memperkirakan, pergerakan ULTJ sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (c), sehingga ULTJ masih rawan berbalik terkoreksi," kata dia.
Buy on Weakness: 1.220-1.300
Target Price: 1.440, 1.490
Stoploss: below 1.200
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Sentimen IHSG pada 19 Maret 2025
“Pulihnya kepercayaan pasar tampaknya di topang dari tanggapan langsung Menteri keuangan Sri Mulyani yang mengatakan bahwa tetap berada di dalam kabinet. Katalis lainnya OJK resmi berlakukan ketentuan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berlaku selama enam bulan sejak tanggal dikeluarkan, yaitu 18 Maret 2025,” kata Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus atau Nico dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025, demikian mengutip Antara..
Ia menuturkan, dua sentimen itu memberikan peluang positif untuk pasar, sehingga meredakan kecemasan pasar akibat tekanan jual dan plus diberlakukan aksi buyback itu akan memberikan stabilitas harga.
Sehingga, emiten yang memiliki fundamental dan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan memberikan fleksibility bagi emiten-emiten dalam menghadapi tekanan harga saham.
Di sisi lain, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Maret 2025 pada Selasa, 18 Maret 2025 dan Rabu, 19 Maret 2025, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,75 persen.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga The Fed, dan selanjutnya fokus perhatian terhadap proyeksi ekonomi terkait proyeksi suku bunga dan prospeknya terhadap pertumbuhan, inflasi, dan pengangguran.
Di sisi lain, pelaku pasar juga terus menilai akan prospek ekonomi China, setelah sebelumnya meluncurkan rencana aksi khusus selama akhir pekan yang bertujuan untuk meningkatkan belanja konsumen dan menstabilkan pasar saham.
