Cek Jadwal Libur Perdagangan di BEI Sepanjang Lebaran 2025

Perdagangan di bursa mulai libur Jumat, 28 Maret 2025 hingga Senin, 7 April 2025 dalam rangka Hari Raya Nyepi dan Lebaran 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 27 Mar 2025, 18:07 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2025, 18:07 WIB
Cek Jadwal Libur Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Sepanjang Lebaran 2025
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan jadwal libur bursa menyambut Hari Raya Nyepi dan Lebaran 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan jadwal libur bursa menyambut Hari Raya Nyepi dan Lebaran 2025. Seiring libur nasional dan cuti bersama dalam menyambut hari keagamaan itu, total ada tujuh hari libur bursa sejak 28 Maret 2025.

Perdagangan di BEI mulai libur Jumat, 28 Maret 2025 seiring ada cuti bersama Hari Raya Nyepi. Kemudian Sabtu dan Minggu libur akhir pekan.

Dilanjutkan libur nasional dan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah mulai 31 Maret-7 April 2025. Libur bursa kemudian pada 18 April 2025 dalam rangka peringatan Wafat Yesus Kristus. Dengan demikian, hari bursa sepanjang Maret 2025 ada 19 hari dan April ada 16 hari bursa.

Berikut kalender libur bursa tahun 2025:

Maret 2025:

  • Jumat, 28 Maret 2025: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947
  • Senin, 31 Maret 2025: Idul Fitri 1446 Hijriah

April 2025:

  • Selasa, 1 April 2025: Idul Fitri 1446 Hijriah 
  • Rabu, 2 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah
  • Kamis, 3 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah
  • Jumat, 4 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah
  • Senin, 7 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah
  • Jumat, 18 April 2025: Wafat Yesus Kristus

IHSG Menghijau Jelang Libur Lebaran 2025

Sementara itu, jelang libur perdagangan bursa, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau. Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,59 persen ke posisi 6.510,62. IHSG berbalik arah menghijau setelah pada awal sesi perdagangan memerah. Indeks saham LQ45 naik 0,46 persen ke posisi 734,51. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.510,62 dan level terendah 6.417,24. Sebanyak 359 saham menguat dan 230 saham melemah. 206 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 940.802 kali dengan volume perdagangan 14,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11 triliun.

 

 

Promosi 1

Pasar Modal Indonesia Alami Tekanan, BEI: Perlu Peran Investor Domestik

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sebelumnya, pasar modal Indonesia mengalami tekanan sepanjang kuartal pertama tahun ini, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan sebesar 11,6%. Meski demikian, aktivitas perdagangan tetap stabil, didukung oleh meningkatnya jumlah investor domestik.

Transformasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menuju bursa multi-aset terus berjalan dengan baik. Berbagai transaksi, mulai dari saham, surat berharga, hingga produk berbasis karbon, menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hingga kuartal pertama 2024, tercatat 10 perusahaan baru melakukan pencatatan saham (listing) di bursa.

“Kami melihat jumlah investor bertambah lebih dari 850 ribu, sehingga total investor pasar modal kini mencapai lebih dari 15,7 juta orang. Ini merupakan indikasi positif bahwa masyarakat masih melihat potensi besar di pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik dalam temu media di Kawasan Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).

Meskipun terdapat peningkatan jumlah investor, BEI mencatat adanya capital outflow yang cukup besar dari kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menuju Amerika Serikat. Tren ini juga dialami oleh negara lain di kawasan, seperti Malaysia dan Thailand.

“Kami memahami bahwa ini adalah siklus yang selalu terjadi dalam kondisi pasar yang dinamis. Namun, yang menggembirakan adalah capital outflow ini masih dapat diserap oleh investor domestik, khususnya investor ritel,” lanjutnya.

 

Peran Investor Ritel

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Investor ritel kini memiliki peran signifikan dalam menjaga stabilitas pasar. Data menunjukkan bahwa kontribusi mereka dalam transaksi harian mencapai hampir 44%. Namun, BEI menekankan pentingnya peran investor institusi domestik agar pasar lebih stabil di tengah tekanan global.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan investor ritel. Di saat investor asing menjual ekuitas dengan harga murah, kita berharap investor institusi domestik dapat berperan lebih aktif dalam menjaga stabilitas pasar,” jelas Jeffrey.

BEI juga mencermati berbagai faktor global yang mempengaruhi pergerakan indeks. Mulai dari kebijakan suku bunga Bank Indonesia hingga pengumuman tarif dagang oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah negara di kawasan Eropa dan Asia.

“Kondisi pasar saat ini memang mengalami tekanan, tetapi kami melihat adanya tanda-tanda pemulihan. Sejarah mencatat bahwa pasar modal Indonesia telah melewati berbagai krisis, seperti tahun 1998, 2008, 2018, dan 2020, dan selalu berhasil bangkit,” katanya.

Dengan pengalaman tersebut, BEI optimistis bahwa pasar modal Indonesia akan kembali stabil dan tumbuh lebih kuat setelah melewati periode ketidakpastian saat ini.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya