Sukses

IHSG Melambung 1,4% ke 6.583, Saham ANTM hingga HRTA Menghijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 6.538,32 dan level terendah 6.428,10 pada perdagangan Selasa, 22 April 2025.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa (22/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia Pasifik dan beragam serta sentimen domestik.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,43% ke posisi 6.538,26.Indeks LQ45 bertambah 1,18% ke posisi 730,30. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.538,32 dan level terendah 6.428,10. Sebanyak 371 saham melonjak sehingga angkat IHSG. 220 saham melemah dan 210 saham diam di tempat.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sudah menembus area resistance di 6.510 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian.

“Penguatan IHSG ini disertai dengan penguatan dari IDX Energy yang didukung dengan adanya kebijakan royalti batu bara PP 18/2025, kemudian penguatan IDX basic materials yang didukung dengan adanya penguatan dari harga komoditas emas,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Total frekuensi perdagangan 1.093.953 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.850.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,84%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,46% dan sektor saham kesehatan turun 0,18%.

Sementara itu, sektor saham energi bertambah 3,37%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic mendaki 3,36%, sektor saham properti naik 1,83%, sektor saham infrastruktur menanjak 1,70%, sektor saham keuangan bertambah 1,36% dan sektor saham transportasi mendaki 1,3%.Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 0,79% dan sektor saham industri naik 0,43%.

Gerak Saham

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham MDKA turun 1,77% ke posisi Rp 1.665 per saham. Saham MDKA dibuka naik ke posisi Rp 1.725 per saham dari pekan lalu Rp 1.695 per saham. Saham MDKA berada di level tertinggi Rp 1.745 dan level terendah Rp 1.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.810 kali dengan volume perdagangan 1.560.618 saham. Nilai transaksi Rp 274,6 miliar.

Saham ANTM bertambah 4,78% ke posisi Rp 2.190 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik ke posisi Rp 2.130 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 2.090 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.210 dan level terendah Rp 2.130 per saham. Total frekuensi perdagangan 57.563 kali dengan volume perdagangan 3.657.965 saham. Nilai transaksi Rp 796,8 miliar.

Harga saham HRTA naik 1,65% ke posisi Rp 615 per saham. Saham HRTA dibuka naik ke posisi Rp 615 per saham. Harga saham HRTA berada di level tertinggi Rp 635 dan level terendah Rp 605 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.120 kali dengan volume perdagangan 1.023.232 saham. Nilai transaksi Rp 63,5 miliar.

2 dari 4 halaman

Pasar Menanti Pertemuan Bank Indonesia

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar mengantisipasi rilis data S&P Global Manufacturing PMI Flash periode April 2025, yang diperkirakan turun ke level 49,4 dari level 50,2 pada Maret 2025.

"Kondisi itu mengindikasikan aktivitas manufaktur di Amerika Serikat mengalami pelemahan dan berada pada zona kontraksi,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Di Kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data Manufacturing PMI Flash di Jerman, Euro Area dan Inggris pada April 2025 diperkirakan turun dari level sebelumnya yang menunjukkan aktivitas manufaktur di Kawasan Eropa mengalami pelemahan.

Dari regional, pasar mengantisipasi rilis data Manufacturing PMI Flash pada April 2025 di Jepang pada Rabu, 23 April 2025 yang diperkirakan turun ke level 47,8 dari level 48,4 pada Maret 2025 yang menandakan aktivitas manufaktur di Jepang sedang melemah dan berada pada zona kontraksi.

Selain itu, dari domestik, pasar menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Rabu, 23 April 2025 untuk mengetahui arah kebijakan moneter BI termasuk keputusan suku bunga acuan, yang akan kembali mempertahankan suku bunga di level 5,75%.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

Saham NETV melonjak 34,75%

Saham CITY melonjak 34,18%

Saham INDY melonjak 24,89%

Saham DAAZ melonjak 24,78%

Saham IFSH melonjak 20,29%

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

Saham MTFN merosot 20%

Saham BTEK merosot 16,67%

Saham LPPF merosot 14,90%

Saham FMII merosot 14,80%

Saham CSRA merosot 14,29%

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

Saham ANTM senilai Rp 786,6 miliar

Saham BMRI senilai Rp 589,9 miliar

Saham BBRI senilai Rp 534,1 miliar

Saham BBCA senilai Rp 478,2 miliar

Saham BBNI senilai Rp 336,7 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

Saham ANTM tercatat 57.558 kali

Saham BUMI tercatat 29.836 kali

Saham MDKA tercatat 29.797 kali

Saham FORE tercatat 25.809 kali

Saham BBRI tercatat 23.020 kali

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Selasa, (22/4/2025). Bursa saham Asia Pasifik susut ikuti wall street setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,17% dan ditutup ke posisi 34.220,6. Indeks Topix menguat 0,13% dan ditutup ke posisi 2.532,12. Indeks Kospi di Korea Selatan mendatar ke posisi 2.486,64. Indeks Kosdaq bertambah 0,09% ke posisi 716,12.

Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,03% dan ditutup ke posisi 7.816,7. Indeks Hang Seng di Hong Kong mendaki 0,78% dan ditutup ke posisi 21.562,32. Indeks CSI 300 di China mendatar dan ditutup ke posisi 3.783,95.

Produksi Liputan6.com