Pasar modal Indonesia kembali dalam tekanan. Setelah sempat diombang-ambing sentimen global, kini Bursa Efek Indonesia justru digoyang sentimen dari dalam negeri. Mulai dari nilai tukar rupiah yang makin melemah hingga kekhawatirkan neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang makin merosot.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), jelang akhir pekan lalu, tercatat melemah hingga 122,74 poin (2,93%) atau jauh di bawah pekan sebelumnya yang menguat 25,26 poin (0,61%). Di tengah laju indeks sektoral yang umumnya bergerak melemah, saham-saham komoditas perkebunan dan pertambangan justru tampil tatraktif. Kedua sektor saham itu masing-masing menguat 5,59% dan 2,61%.
Head of Research PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo dalam perbincangan dengan Liputan6.com, mengatakan IHSG sepekan kemarin memang tengah berusaha keras untuk menyentuh level bottom. "Sebenarnya ya ada harapan, ini buttom IHSG. Tapi apa ini memang buttom apa nggak, kita hanya bisa tahu minggu ini," ujarnya.
Menurut Satrio, saat ini para analis sebetulnya tengah menunggu IHSG bisa menembus level resistance 4.239. Level itu dianggap sebagai sinyal sinyal yang bagus bahwa krisisi Indonesia akan berakhir. "Dan IHSG akhir tahun sepertinya bakal masih bisa ditutup di 4.500-4.750-an," katanya.
Selama sepekan ini, IHSG diakui tertekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup dalam. Sentimen itu membuat pelaku pasar cukup khawatir.
Bagaimana prediksi IHSG sepekan ke depan menurut pria yang akrab disapa Tomy ini? apa pula saham-saham pilihannya? Berikut di bawah ini adalah video wawancara Liputan6.com dengan Satrio Utomo:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), jelang akhir pekan lalu, tercatat melemah hingga 122,74 poin (2,93%) atau jauh di bawah pekan sebelumnya yang menguat 25,26 poin (0,61%). Di tengah laju indeks sektoral yang umumnya bergerak melemah, saham-saham komoditas perkebunan dan pertambangan justru tampil tatraktif. Kedua sektor saham itu masing-masing menguat 5,59% dan 2,61%.
Head of Research PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo dalam perbincangan dengan Liputan6.com, mengatakan IHSG sepekan kemarin memang tengah berusaha keras untuk menyentuh level bottom. "Sebenarnya ya ada harapan, ini buttom IHSG. Tapi apa ini memang buttom apa nggak, kita hanya bisa tahu minggu ini," ujarnya.
Menurut Satrio, saat ini para analis sebetulnya tengah menunggu IHSG bisa menembus level resistance 4.239. Level itu dianggap sebagai sinyal sinyal yang bagus bahwa krisisi Indonesia akan berakhir. "Dan IHSG akhir tahun sepertinya bakal masih bisa ditutup di 4.500-4.750-an," katanya.
Selama sepekan ini, IHSG diakui tertekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup dalam. Sentimen itu membuat pelaku pasar cukup khawatir.
Bagaimana prediksi IHSG sepekan ke depan menurut pria yang akrab disapa Tomy ini? apa pula saham-saham pilihannya? Berikut di bawah ini adalah video wawancara Liputan6.com dengan Satrio Utomo: