PT Grand Kartech Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke 27 di tahun 2013 dengan kode saham KRAH pada perdagangan saham Jumat (8/11/2013).
Perseroan menetapkan harga saham perdana di kisaran Rp 275 dengan nilai nominal Rp 100. Sebelumnya penawaran saham perdana perseroan di kisaran Rp 225-Rp 300 per saham.
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berencana melepas 163,64 juta saham ke publik. Adapun total saham yang ditawarkan perseroan itu berkurang, sebelumnya perseroan akan menawarkan saham perdana sekitar 320 juta saham.
Total dana yang diraih perseroan sekitar Rp 45,01 miliar dari penawaran saham perdana. Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik Karawang II senilai Rp 23,25 miliar, pembelian mesin-mesin baru yang ditempatkan di pabrik Karawang II senilai Rp 19,46 miliar. Dana hasil penawaran perdana saham juga untuk menambah armada kendaraan senilai Rp 2,32 miliar. Dalam penawaran perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Jadwal penawaran perdana saham antara lain Perseroan melakukan masa penawaran pada 30 Oktober-1 November 2013. Penjatahan dilakukan pada 6 November 2013.
Distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 7 November 2013.Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2013.
PT Grand Kartech Tbk adalah perusahaan yang merancang dan memproduksi peralatan dan mesin untuk digunakan di berbagai sektor industri. Biasanya sektor industri yang disasar seperti industri umum, industri energi, perkebunan, tambang, minyak dan gas, serta otomotif.
Hingga April 2013, perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk Rp 3,27 miliar dari periode sama sebelumnya rugi Rp 1,18 miliar. Penjualan bersih perseroan naik menjadi Rp 56,79 miliar pada April 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,80 miliar.
Perseroan menetapkan harga saham perdana di kisaran Rp 275 dengan nilai nominal Rp 100. Sebelumnya penawaran saham perdana perseroan di kisaran Rp 225-Rp 300 per saham.
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berencana melepas 163,64 juta saham ke publik. Adapun total saham yang ditawarkan perseroan itu berkurang, sebelumnya perseroan akan menawarkan saham perdana sekitar 320 juta saham.
Total dana yang diraih perseroan sekitar Rp 45,01 miliar dari penawaran saham perdana. Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik Karawang II senilai Rp 23,25 miliar, pembelian mesin-mesin baru yang ditempatkan di pabrik Karawang II senilai Rp 19,46 miliar. Dana hasil penawaran perdana saham juga untuk menambah armada kendaraan senilai Rp 2,32 miliar. Dalam penawaran perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Jadwal penawaran perdana saham antara lain Perseroan melakukan masa penawaran pada 30 Oktober-1 November 2013. Penjatahan dilakukan pada 6 November 2013.
Distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 7 November 2013.Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2013.
PT Grand Kartech Tbk adalah perusahaan yang merancang dan memproduksi peralatan dan mesin untuk digunakan di berbagai sektor industri. Biasanya sektor industri yang disasar seperti industri umum, industri energi, perkebunan, tambang, minyak dan gas, serta otomotif.
Hingga April 2013, perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk Rp 3,27 miliar dari periode sama sebelumnya rugi Rp 1,18 miliar. Penjualan bersih perseroan naik menjadi Rp 56,79 miliar pada April 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,80 miliar.
Total liabilitas perseroan mencapai Rp 184,15 miliar pada 30 April 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 192,64 miliar. Aset perseroan naik menjadi Rp 268,25 miliar pada 30 April 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 228,79 miliar. (Dis/Ahm)