2013 Tahun Akuisisi Grup Salim, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Sejumlah akuisisi perusahaan telah dilakukan grup Salim sepanjang 2013. Langkah ini diharapkan dapat menopang kinerja ke depan.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2013, 13:28 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2013, 13:28 WIB
laba-pt.mitrapinasthika130722b.jpg
Grup Salim melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melakukan sejumlah ekspansi dengan mengakuisisi perusahaan sepanjang 2013. Langkah akuisisi ini diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan ke depan.

Akuisisi yang telah dilakukan sepanjang 2013 antara lain:

Pertama, PT Indofood Sukses Makmur Tbk melalui anak usahanya Indofood Agri Resources Ltd menyelesaikan proses akuisisi 50% saham pabrik gula asal Brasil yaitu Companhia Mineria de Acucar el alcool Partipaccoes (CMAA).

Nilai akuisisi itu sebesar US$ 66,1 juta yang telah dibayar pada 25 Juni 2013. Untuk mengakuisisi perusahaan ini, perseroan telah mendirikan anak usaha baru yaitu IFAR Brazil Pte Ltd. Lalu mendirikan IndoAgri Brazil Participacoes Ltd, dan seluruh sahamnya dimiliki oleh perseroan.

Kedua, Pada 15 Februari 2013, PT Indofood Sukses Makmur Tbk menandatangani perjanjian dengan perusahaan pengolahan sayuran asal China yaitu China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC). Perseroan memiliki sekitar 14,95% dari seluruh saham yang diterbitkan CMFC.

Pada kuartal ketiga 2013, Perseroan telah mengakuisisi lebih dari 50% saham CMFC yang sahamnya tercatat di bursa efek Singapura.

Perseroan menggelar penawaran tender mengingat saham yang diambil lebih dari 50% pada 2 September 2013 pada harga S$1,12 per saham yang mencerminkan nilai CMFC sekitar S$734 juta.

Ketiga, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melalui PT Asahi Indofood Beverage Makmur dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage, perusahaan patungan antara perseroan dan Asahi Group Holdings Southeasi Asia Pte Ltd menyelesaikan transaksi akuisisi atas seluruh saham PT Pepsi Cola Indobeverages pada 12 September 2013.

Perusahaan patungan itu mengakuisisi saham PT Pepsi-Cola Indobeverages masing-masing sebanyak 264.113.930 dan 15.000 lembar saham. Nilai akuisisi sekitar US$ 30 juta. Dana akuisisi didapatkan dari kas internal.

PT Pepsi-Cola Indobeverages yang berganti nama menjadi PT Prima Cahaya Indobeverages bergerak di bidang produksi, pemasaran dan distribusi secara eksklusif atas produk minuman non alkohol.

Ternyata akuisisi perseroan tidak berhenti, menjelang akhir tahun 2013, PT Indofood Sukses Makmur Tbk melalui anak usahanya Indofood Agri Resources mengakuisisi perusahaan gula di Filipina.

Keempat, Indofood Agri Resources yang mencatatkan saham di bursa efek Singapura pun kembali melakukan akuisisi. Anak usaha Indofood ini  menanamkan investasi di Roxas Holding Inc, perusahaan gula terbesar di Filipina senilai US$ 57,3 juta.

Bila dirupiahkan pembelian saham itu sekitar Rp 661,58 miliar dengan memakai kurs tengah Bank Indonesia (BI) di level Rp 11.546 pada Kamis pekan ini. Untuk membeli saham perusahaan gula terbesar di Filipina itu, Indofood Agri Resources Ltd dan First Pacific Company Limited membentuk perusahaan patungan.

"Entitas patungan akan melakukan investasi saham sebanyak 34% di Roxas Holding Inc, perusahaan gula terintegrasi yang terbesar di Filipina sekitar US$ 57,3 juta," tutur Direktur Eksekutif Indofood Agri Moleonoto Tjang, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/11/2013).

Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, langkah akuisisi yang dilakukan grup Indofood memiliki dampak positif dan negatif bagi perseroan.

"Positifnya mereka ingin go internasional. Mereka dapat meningkatkan laba bersih dengan memperluas jangkauan pasar mereka," tutur Kiswoyo, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/11/2013).

Kiswoyo menambahkan, dampak negatifnya akuisisi perusahaan di luar negeri yaitu kekhawatiran investasinya bodong. "Diharapkan jangan salah investasi. Ekspansi ke luar negeri butuh dana besar dan pengalaman juga," kata Kiswoyo.

Sementara itu, Analis PT OSO Securities, Supriyadi mengatakan,  permintaan kebutuhan pangan akan meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk. Langkah grup Indofood melakukan ekspansi ke luar negeri itu juga melihat ada potensi peningkatan kebutuhan pangan. Selain itu untuk memperluas pasar produk Indofood. Hal itu akan berdampak terhadap kinerja perseroan ke depan.

"Memang kalau awal akuisisi belum akan berdampak terhadap kinerja, tetapi nanti baru kelihatan setelah satu tahun akuisisi maka akan kelihatan dampaknya ke kinerja perseroan," tutur Supriyadi.

Rekomendasi saham

Kiswoyo melihat, kinerja grup Indofood khususnya konsumsi memang masih cukup baik. Ia pun merekomendasikan hold saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 7.000. Sedangkan rekomendasi beli untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 13.000.

Sementara itu, Supriyadi memperkirakan target harga saham INDF di level Rp 7.370. "Untuk jangka pendek memang ada tekanan tetapi jangka panjang sektor konsumsi memiliki prospek baik apalagi kedua saham ini sudah terdiskon," kata Supriyadi. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya