Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak melemah selama sepekan. IHSG lebih dominan bergerak di zona merah.
Sentimen domestik mempengaruhi pergerakan indeks saham pada pekan ini. Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan/BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5% memukul indeks saham.
Pernyataan calon pimpinan bank sentral Amerika Serikat/ The Federal Reserve Janet Yellen mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat yang masih rapuh sehingga stimulus moneter kemungkinan tetap dipertahankan tidak mampu menahan laju penurunan indeks saham. IHSG hanya mampu bergerak di zona hijau pada Kamis pekan ini.
Kenaikan BI Rate itu menekan sektor saham keuangan dan properti pada pekan ini. Suku bunga acuan tinggi dikhawatirkan akan berimbas pada industri perbankan dan properti. Hal itu membuat pelaku pasar sempat melakukan aksi jual saham perbankan.
Sementara itu, sektor saham komoditas menguat seiring dampak pelemahan rupiah. Lalu sentimen apa saja yang mempengaruhi pergerakan indeks saham pada pekan ini? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan: (Dis/Ahm)
Sentimen domestik mempengaruhi pergerakan indeks saham pada pekan ini. Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan/BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5% memukul indeks saham.
Pernyataan calon pimpinan bank sentral Amerika Serikat/ The Federal Reserve Janet Yellen mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat yang masih rapuh sehingga stimulus moneter kemungkinan tetap dipertahankan tidak mampu menahan laju penurunan indeks saham. IHSG hanya mampu bergerak di zona hijau pada Kamis pekan ini.
Kenaikan BI Rate itu menekan sektor saham keuangan dan properti pada pekan ini. Suku bunga acuan tinggi dikhawatirkan akan berimbas pada industri perbankan dan properti. Hal itu membuat pelaku pasar sempat melakukan aksi jual saham perbankan.
Sementara itu, sektor saham komoditas menguat seiring dampak pelemahan rupiah. Lalu sentimen apa saja yang mempengaruhi pergerakan indeks saham pada pekan ini? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan: (Dis/Ahm)