Manajemen Bumi Plc telah menerima bukti pembiayaan pembayaran dari Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL), perusahaan milik pengusaha batu bara Samin Tan terkait pembelian saham Bumi Plc milik grup Bakrie.
Bukti pembayaran itu sebagai salah satu persyaratan antara manajemen Bumi Plc dan Samin untuk mengambil saham Bumi Plc milik grup Bakrie. Bumi Plc menawarkan saham BUMI senilai US$ 501 Juta, dan dibayar tunai.
Untuk membeli saham itu, grup Bakrie merogoh dana sekitar US$ 278 juta. Sedangkan Samin Tan mengeluarkan dana sekitar US$ 223 juta.
Dalam situs Bumi Plc, seperti yang dikutip Minggu (1/12/2013), Direksi independen Bumi Plc telah memeriksa dokumen dan puas dengan ketentuan perjanjian pembiayaan dan dokumentasi terkait lainnya. Manajemen pun puas dengan kondisi pembiayaan sekarang.
Sebagai informasi, Direktur Independen harus menerima bukti pembiayaan dari RACL untuk membiayai akuisisi saham Bumi Plc selambat-lambatnya 20 November 2013. Namun RACL belum dapat memberikan bukti pembiayaan itu.
Akhirnya manajemen Bumi Plc pun memperpanjang waktu penyerahan bukti pembiayaan pada 29 November 2013. Sebelumnya Samin Tan telah mendapatkan dana dari Raiffeseisen Bank International AS sekitar US$ 223 juta. Dana itu digunakan untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham Bumi Plc dari grup Bakrie.
"Samin Tan melalui Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL) akan menyediakan sejumlah US$ 223 juta dari pinjaman Raiffesen Bank International AG untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham dalam Bumi Plc dari grup Bakrie. Bukan melalui grup Borneo," ujar Direktur PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pekan ini.
Sebelumnya perseroan akan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 4 Desember 2013 untuk membahas poin pemisahan grup Bakrie dengan Bumi Plc. Namun RUPS itu akan memutuskan penundaan persetujuan pemegang saham mengingat keterlambatan penyerahan bukti pembiayaan.
RUPS akan dilakukan pada 16 Desember 2013. Sehingga penyelesaian pemisahan grup Bakrie dan Bumi Plc diharapkan selesai Januari 2014.
Dalam RUPS itu akan memutuskan sejumlah agenda. Pertama, penjualan 29,2% saham Bumi dari Bumi Plc kepada grup Bakrie. Kedua, penyelesaian transaksi grup Borneo dan Bakrie. Hal itu mengingat PT Borneo Bumi Energy dan Ravenwood Pte Ltd akan menguasai sekitar 47,6% saham Bumi.
Ketiga, pemegang saham juga akan membahas perjanjian mengikat antara Bumi Plc dengan Samin Tan. Keempat, perubahan nama Bumi Plc. (Ahm)
Bukti pembayaran itu sebagai salah satu persyaratan antara manajemen Bumi Plc dan Samin untuk mengambil saham Bumi Plc milik grup Bakrie. Bumi Plc menawarkan saham BUMI senilai US$ 501 Juta, dan dibayar tunai.
Untuk membeli saham itu, grup Bakrie merogoh dana sekitar US$ 278 juta. Sedangkan Samin Tan mengeluarkan dana sekitar US$ 223 juta.
Dalam situs Bumi Plc, seperti yang dikutip Minggu (1/12/2013), Direksi independen Bumi Plc telah memeriksa dokumen dan puas dengan ketentuan perjanjian pembiayaan dan dokumentasi terkait lainnya. Manajemen pun puas dengan kondisi pembiayaan sekarang.
Sebagai informasi, Direktur Independen harus menerima bukti pembiayaan dari RACL untuk membiayai akuisisi saham Bumi Plc selambat-lambatnya 20 November 2013. Namun RACL belum dapat memberikan bukti pembiayaan itu.
Akhirnya manajemen Bumi Plc pun memperpanjang waktu penyerahan bukti pembiayaan pada 29 November 2013. Sebelumnya Samin Tan telah mendapatkan dana dari Raiffeseisen Bank International AS sekitar US$ 223 juta. Dana itu digunakan untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham Bumi Plc dari grup Bakrie.
"Samin Tan melalui Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL) akan menyediakan sejumlah US$ 223 juta dari pinjaman Raiffesen Bank International AG untuk mendanai akuisisi 23,8% kepemilikan saham dalam Bumi Plc dari grup Bakrie. Bukan melalui grup Borneo," ujar Direktur PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pekan ini.
Sebelumnya perseroan akan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 4 Desember 2013 untuk membahas poin pemisahan grup Bakrie dengan Bumi Plc. Namun RUPS itu akan memutuskan penundaan persetujuan pemegang saham mengingat keterlambatan penyerahan bukti pembiayaan.
RUPS akan dilakukan pada 16 Desember 2013. Sehingga penyelesaian pemisahan grup Bakrie dan Bumi Plc diharapkan selesai Januari 2014.
Dalam RUPS itu akan memutuskan sejumlah agenda. Pertama, penjualan 29,2% saham Bumi dari Bumi Plc kepada grup Bakrie. Kedua, penyelesaian transaksi grup Borneo dan Bakrie. Hal itu mengingat PT Borneo Bumi Energy dan Ravenwood Pte Ltd akan menguasai sekitar 47,6% saham Bumi.
Ketiga, pemegang saham juga akan membahas perjanjian mengikat antara Bumi Plc dengan Samin Tan. Keempat, perubahan nama Bumi Plc. (Ahm)