Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan pertama Desember berakhir mengecewakan. Indeks hanya mampu menguat di awal pekan lalu menghabiskan hari-hari berikutnya dengan pelemahan.
Momentum membaiknya neraca perdagangan dan rendahnya inflasi yang diharapkan menjadi katalis penguatan, ternyata hanya bertahan sesaat. IHSG justru tersungkur dan sempat memburuk ke level 4.100.
Pada penutupan perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (6/12/2013), IHSG kembali terjungkal 36,1 poin (0,86%) ke level 4.180,78. Tak hanya itu, pelemahan IHSG turut ditopang aksi jual yang dilakukan investor. Para pemodal asing tercatat melakukan aksi aksi jual bersih cukup signifikan dengan nett sell mencapai Rp 800 miliar.
Dibandingkan dua bulan sebelumnya, IHSG bergerak ceria hampir selema sepekan usai membaiknya data-data neraca perdagangan. Lalu mengapa IHSG sepekan ini justru terkulai lemas? Seberapa besar sentimen rupiah dan tapering meruntuhkan kedigdayaan pasar modal Indonesia?
Berikut video perbincangan Liputan6.com dengan Research Analyst PT Buana Capital, Alfred Nainggolan:
Momentum membaiknya neraca perdagangan dan rendahnya inflasi yang diharapkan menjadi katalis penguatan, ternyata hanya bertahan sesaat. IHSG justru tersungkur dan sempat memburuk ke level 4.100.
Pada penutupan perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (6/12/2013), IHSG kembali terjungkal 36,1 poin (0,86%) ke level 4.180,78. Tak hanya itu, pelemahan IHSG turut ditopang aksi jual yang dilakukan investor. Para pemodal asing tercatat melakukan aksi aksi jual bersih cukup signifikan dengan nett sell mencapai Rp 800 miliar.
Dibandingkan dua bulan sebelumnya, IHSG bergerak ceria hampir selema sepekan usai membaiknya data-data neraca perdagangan. Lalu mengapa IHSG sepekan ini justru terkulai lemas? Seberapa besar sentimen rupiah dan tapering meruntuhkan kedigdayaan pasar modal Indonesia?
Berikut video perbincangan Liputan6.com dengan Research Analyst PT Buana Capital, Alfred Nainggolan: