Harga Saham IPO Sido Muncul Rp 600?

Penawaran saham perdana PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk mendapatkan respon positif dari calon investor.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 10 Des 2013, 11:38 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 11:38 WIB
ipo-birokrasi-130516b.jpg
Penawaran saham perdana PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) mendapatkan respon positif dari calon investor ketika masa penawaran awal saham perdana. Harga penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) Sido Muncul yang ditawarkan sekitar Rp 600 per saham.

Meski penawaran saham perdana Sido Muncul banyak diminati calon investor, Direktur Utama PT Kresna Graha Securindo Tbk, Michael Steven menuturkan, jumlah penawaran saham perdana Sido Muncul tetap 1,5 miliar saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

"Masih tetap 10% jumlah saham yang ditawarkan ke publik. Rencana itu tidak berubah, tapi malah kurang permintaan. Banyak investor yang meminta saham tersebut," ujar Direktur Utama PT Kresna Graha Securindo Tbk,  Michael Steven  ketika ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Michael menjelaskan,  harga saham perdana yang ditawarkan ke publik sekitar Rp 600 per saham. Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 540-Rp 660 per saham.

"Pokoknya tidak jauh dari harga yang kita tawarkan pada saat public expose sebesar Rp 540 - Rp 660 per saham. Tapi angkanya sekitar Rp 600 per saham lah," kata Michael.

Michael optimistis, penawaran saham perdana Sido Muncul diserap oleh investor domestik sebesar 50%, dan sisanya investor asing. Bahkan Michael yakin, penawaran saham perdana Sido Muncul akan mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed)

"Kita maunya rata lah antara domestik dan asing. Tapi yang banyak minat investor asing. Namun kita optimis IPO Sidomuncul akan terjadi oversubscribed," tutup Michael.

Adapun jadwal sementara penawaran saham perdana Sido Muncul antara lain masa penawaran awal pada 18-29 November 2013, penetapan harga saham perdana pada 29 November 2013, dan  pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Desember 2013. Sementara itu, distribusi saham pada 17 Desember 2013 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2013. (Dis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya