Kehadiran Mobil Murah Topang Bisnis Otomotif pada 2014

Kehadiran produk mobil murah ramah lingkungan dinilai dapat membantu bisnis pembiayaan rental mobil dan otomotif pada 2014.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 10 Des 2013, 13:50 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 13:50 WIB
indomobil-131111b.jpg
Kehadiran produk mobil murah ramah lingkungan/low cost green car (LCGC) dinilai dapat membantu bisnis pembiayaan rental mobil dan industri otomotif pada tahun pemilu 2014.

Direktur Utama PT Indomobil Multi Jasa Tbk, Jusak Ketowdjojo menuturkan, dampak kenaikan suku bunga acuan/BI Rate dan gejolak ekonomi global tidak mempengaruhi bisnis ekspansi dan rencana bisnis perseroan ke depan. Hal itu karena kehadiran produk mobil murah ramah lingkungan akan menopang bisnis perseroan.

"Dengan datangnya produk mobil LCGC, maka industri otomotif masih sedikit tertolong. Walaupun pertumbuhan pertumbuhan perbankan mengalami penurunan. Tapi kami harapkan penjualan otomotif masih mengalami perbaikan," ujar Jusac ketika ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Jusac menjelaskan, perseroan sangat optimistis terhadap target kinerja perseroan pada 2014. Namun ia enggan untuk menjelaskan lebih detil mengenai target yang diperoleh.

Perseroan memiliki optimistis yang sangat tinggi, karena masih didorong oleh dua anak usaha perseroan yang bergerak di rental mobil dan pembiayaan kredit untuk kendaraan bermotor.

Selain itu, ia mengungkapkan, untuk bisnis rental mobil masih mengalami perbaikan yang sangat positif, karena target konsumen perseroan masih didatangkan dari perusahaan.

"Kami kalau jasa rental masih datang dari corporate sebesar 100%. Jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali dari dampak yang terjadi di luar negeri," tegasnya.

Saham IMJS sebagian besar dimiliki oleh PT Indomobil Sukses International Tbk sebesar 89,59%, PT Indomobile Manajemen Corpora sebanyak 0,01%, sedangkan sisanya masih dimiliki publik.

Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 694,73 miliar hingga 30 Juni 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 1,21 triliun. Sementara itu, laba bersih periode berjalan mencapai Rp 64,82 miliar hingga 30 Juni 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 116,71 miliar. (Dis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya