Alasan Pelatih Timnas Indonesia Banyak Duduk di Bangku Cadangan

Pada babak semifinal SEA Games, Timnas Indonesia U-22 akan menantang tuan rumah, Malaysia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 25 Agu 2017, 06:40 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 06:40 WIB
Luis Milla
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, sebelum melawan Thailand pada laga Grup B SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Selasa (15/8/2017). Kedua negara bermain imbang 1-1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla jarang sekali memberikan instruksi untuk anak asuhnya dari pinggir lapangan saat tengah bertanding. Dia lebih banyak membuat catatan untuk melakukan perubahan.

Biasanya, asisten pelatih Bima Sakti menjadi yang paling lama berdiri di pinggir lapangan. Sosok Milla yang lebih banyak duduk di bangku cadangan mengingatkan dengan mantan pelatih Manchester United (MU), Louis van Gagal.

Saat masih menjadi pelatih MU, Van Gaal lebih banyak duduk. Dia menginstruksikan asisten pelatihnya, Ryan Giggs memberi arahan dari pinggir lapangan.

Pada laga terakhir Grup B SEA Games, Milla lebih banyak duduk. Tecatat, pelatih asal Spanyol itu hanya 16 kali meninggalkan tempat duduknya untuk memberi arahan.

Laga melawan Kamboja sendiri berakhir 2-0 untuk kemenangan Timnas Indonesia U-22 di Stadion Shah Alam, Kamis (24/8/2017).

"Saya tidak bisa berbahasa Indonesia. Jadi Bima Sakti yang lebih banyak berdiri," ujar mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 tersebut.

"Selama 18 tahun menjadi pemain, saya tidak mengerti gestur, jadi saya meminta Bima untuk lebih banyak berdiri. Saya juga sudah berikan Bima arahan sebelum pertandingan," kata Milla menambahkan.

Pada babak semifinal SEA Games, Timnas Indonesia U-22 akan menantang tuan rumah, Malaysia. Rencananya, pertandingan itu bakal berlangsung di Stadion Shah Alam, Sabtu (26/8/2017).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya