Puput Melati Benarkan Pengobatan UGB Sesat?

Saat ditanyakan kepada Puput, ia justru enggan menjawab.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 18 Apr 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2014, 09:30 WIB
Puput Melati
Puput Melati

Liputan6.com, Jakarta Nama Ustad Guntur Bumi (UGB) santer dibicarakan beberapa waktu belakangan. Suami Puput Melati itu dilaporkan orang-orang yang mengaku sebagai korban praktik pengobatan di klinik milik UGB. Laporannya pun bermacam-macam, ada penipuan, pencabulan dan penganiayaan.

Saat ditanyakan kepada Puput, ia justru enggan menjawab. Tentunya, hal itu pun menjadi pertanyaan apakah Puput membenarkan praktik pengobatan suaminya itu memang menyimpang.

"Hehehe, aku nggak mau jawab. Aku senyum saja," kata Puput Melati dalam acara talkshow di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2014) malam.

Anehnya, mantan penyanyi cilik era-90an itu mengaku tak bisa menjamin apakah dirinya akan terus setia mendampingi UGB yang diterpa banyak persoalan. Namun, Puput menuturkan akan selalu berpikir positif kepada mantan suaminya tersebut.

"Aku nggak bisa menjamin (terus mendampingi UGB), hidup itu misteri. Tapi tetap bermuhasabah (introspeksi) dan positif thinking," paparnya.

Selain itu, artis 30 tahun ini membenarkan bahwa UGB masih bersembunyi di suatu tempat. Diakuinya, UGB saat ini masih belum mau berbicara di hadapan banyak orang dan menunggu waktu yang tepat.

"UGB ke mana sebenarnya, yang pasti komunikasi aku dan beliau baik-baik. Aku menghargai keputusan beliau. Diam dulu daripada salah bicara. Daripada jadi bumerang diri sendiri, kita hargai saja, ini cara dia. Tapi pasti nanti akan bicara," tutup pesinetron Cinta Anak Kampus tersebut.

Seperti diketahui, UGB dilaporkan oleh banyak orang yang merasa ditipu. Setelah mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan di klinik UGB, korban justru tak kunjung sembuh. Kemudian muncul wanita bernama R yang mengaku menjadi korban pencabulan sang ustad kala diobati.

Terakhir, mantan karyawan UGB bernama Yunita melaporkan bosnya itu ke Polda Metro Jaya dengan dugaan penganiayaan. Dia mengaku kerap dipukul dan diancam dibakar setiap kali klinik pengobatannya sepi pengunjung serta tidak mencapai omzet Rp 100 juta per hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya