Komposer Ryuichi Sakamoto Terkena Kanker

Sosok Ryuichi Sakamoto juga tercatat sebagai salah satu aktivis anti nuklir yang menolak terapi radiasi.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 10 Jul 2014, 22:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2014, 22:30 WIB
Kena Kanker, Komposer Ryuichi Sakamoto Batalkan Banyak Perjanjian
Sosok Ryuichi Sakamoto juga tercatat sebagai salah satu aktivis anti nuklir yang menolak terapi radiasi.

Liputan6.com, Tokyo Salah satu komposer ternama Jepang, Ryuichi Sakamoto baru saja dikabarkan menderita kanker pada pekan lalu. Hal itu menyebabkan musisi berusia 62 tahun itu berkomitmen untuk menjalani perawatan kanker.

Dilansir dari Japan Times, Kamis (10/7/2014), akibat komitmennya itu, Ryuichi Sakamoto yang kini menetap di New York, terpaksa membatalkan banyak komitmen acara. Ia juga mengaku bahwa dirinya merasakan keanehan di tenggorokan sejak Juni 2014 lalu hingga akhirnya didiagnosis terserang kanker faring.

"Saya tahu keputusan ini menyebabkan kesulitan bagi banyak orang, tapi saya harus membuat keputusan sulit ini karena saya tidak bisa melakukan pekerjaan ini tanpa kesehatan penuh," ujar Ryuichi dalam sebuah pernyataan.



Sosok Ryuichi Sakamoto juga tercatat sebagai salah satu aktivis anti nuklir yang menolak terapi radiasi. Ia juga seorang aktivis lingkungan yang cinta damai. Setelah bencana nuklir 2011 di Prefektur Fukushima, ia ikut ambil bagian dalam demonstrasi anti-nuklir.

Menanggapi penyakitnya, agensi manajemen Ryuichi Sakamoto tidak mengkonfirmasi hal ini. Mereka juga menyatakan tidak akan mengungkapkan rincian pengobatannya serta menolak untuk menjelaskan bagaimana kondisinya.



Selama ini, Ryuichi Sakamoto telah menghabiskan dua tahun terakhir ini untuk mempersiapkan dirinya agar bisa terlibat di event Sapporo International Art Festival, yang akan dimulai pada 19 Juli 2014 sebagai sutradara tamu.

Ia juga berjanji untuk kembali ke dunia musik setelah kesehatannya semakin membaik. Penyakit kanker faring sering dikaitkan dengan merokok. Ryuichi Sakamoto memang telah lama menjadi seorang perokok hingga ia berhenti sembilan tahun lalu melalui bantuan akupunktur.(Rul/Feb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya