Liputan6.com, Jakarta Manga atau komik Doraemon dimuat pertama kali di majalah Anak Baik: TK, SD kelas 1-SD kelas 4 di edisi Januari 1970. Fujiko F. Fujio totalnya membuat 1.345 chapter atau bab episode kehidupan Doraemon, Nobita dan kawan-kawannya hingga ia wafat tahun 1996. Seluruh cerita Doraemon itu termuat dalam 45 jilid manga.
Lantas, dari seluruh cerita Doraemon yang ada, mana yang paling baik di antara yang lain?
Hm, ternyata tak gampang memilihnya. Kami harus melihat lagi berbagai cerita dari manga Doraemon yang ada, dari jilid 1 sampai 45. Hasilnya didapat 10 episode Doraemon yang menurut kami paling baik.
Advertisement
Saat memilih, yang menjadi ukuran kaki pertama ceritanya memang menarik. Kemudian, ceritanya merupakan bagian yang berarti dalam perkembangan cerita Doraemon sebagai sebuah kisah yang utuh. Sebagai penggemar Doraemon, yang paling membuat kita penasaran tentulah kapan pertama Nobita bertemu Doraemon, kepastian apakah Nobita jadi menikah dengan Shizuka, pernahkah Nobita mendapat nilai 100 di kelas, atau betulkah Doraemon pernah sakit dan kembali ke abad 22 darimana dia berasal?
Yuk, buka halaman berikut sambil bernyanyi "Aku ingin begini, aku ingin begitu/ Ingin ini, ingin itu banyak sekali."
Â
O ya, sebelumnya baca juga tautan-tautan tulisan kami soal Doraemon dan film Stand By Me Doraemon lainnya:
Kami Sudah Nonton `Stand By Me Doraemon`, Ini Resensinya
5 Alat Ajaib Terpenting di `Stand By Me Doraemon`
SPOILER ALERT! 5 Momen Paling Mengharukan di Stand By Me Doraemon
No. 10
10. Roti Pengingat Ujian
Doraemon jilid 2, bab I.
Nobita panik. Besok ada ujian dua mata pelajaran yang tak ia kuasai. Tidak ada waktu untuk belajar. Memang dasarnya saja Nobita malas. Ia lalu meminta bantuan Doraemon. Robot kucing dari abad 22 itu, lalu mengeluarkan Roti Penghapal dari kantung ajaibnya.
Khasiat roti ini, bentuknya roti tawar, jika ditempelkan ke buku catatan, maka catatan itu akan tersalin. Dan bila rotinya dimakan, semua yang tercatat akan terhapal.
Nah, masalahnya, hari itu Nobita makan banyak sekali. Dengan susah payah ia melahap roti. Esok paginya, Nobita malah berlama-lama di toilet buang air besar.
Kata Doraemon, "Hapalanmu keluar semua, dong!" Dengan terpaksa Nobita makan roti penghapal lagi mulai dari halaman pertama. "Belajar itu berat, ya," katanya dengan terisak.
Advertisement
No.9
9. Makhluk dari Planet Garapa
Doraemon jilid 45, bab 15.
Inilah cerita terakhir di jilid terakhir manga Doraemon. Pertama terbit bulan Mei 1996 di Jepang. Pada 23 September di tahun itu, Fujiko F. Fujio, sang pengarang, tutup usia. Dibanding bab atau episode Doraemon yang lain, cerita ini terbilang panjang. Ceritanya juga bukan tipikal episode Doraemon biasa. Ada unsur petualangan ke planet lain, perjalanan lintas waktu, campur aksi segala.
Kisahnya dimulai saat Nobita mencabut rumput untuk mendapat uang jajan tambahan. Sambil bekerja, Nobita mengagumi semut yang tak kenal lelah bekerja. Singkat cerita, Nobita ingin cepat. Ia lalu membawa semut-semut ke planet Garapa--sebuah planet yang menyediakan alat-alat canggih--untuk diubah jadi pekerja agar pekerjaannya ringan. Tak tahunya, yang dibawa Nobita adalah semut prajurit. Ketika sudah diubah jadi makhluk sebesar manusia, semut-semut itu malah berniat melakukan pemberontakan dan revolusi dengan memperbudak manusia.
Maka, jadi tugas Nobita di masa sekarang, maupun Nobita dari masa dua bulan lagi bersama Doraemon agar bencana itu tak terjadi.
No.8
8. Akhirnya Nobita Dapat Nilai 100
Doraemon jilid 25, bab 6
Kita semua tahu Nobita selalu mendapat nilai nol saat ujian. Tapi ternyata pernah terjadi sebuah hal yang sangat langka: Nobita sekali waktu dapat nilai 100 di kelas! Bahkan gurunya pun terkejut.
"Ya, aku juga tak percaya pada mataku sendiri. Tapi dilihat berkali-kali juga nilaimu tetap 100. Nobita kamu sudah pintar," kata guru kelas Nobita.
Sayangnya, banyak yang tak percaya Nobita dapat nilai 100. Ia kemudian meminta Doraemon agar seluruh dunia tahu ia telah mengukir prestasi yang--menurut ukuran Nobita--membanggakan. Alat Doraemon, yang dinamakan Humas, penyebar berita hubungan masyarakat, membuat kabar Nobita dapat nilai 100 jadi berita mahabesar di TV. Nah, yang terjadi malah serba berlebihan. Nobita sendiri jadi malu.
Advertisement
No.7
7. Istri Nobita
Doraemon jilid 6, bab 17
Dengan siapa Nobita menikah? Awalnya, dibilang Nobita menikah dengan Jaiko, adik Giant (Doraemon jilid 1, bab 1). Tapi sejak awal juga, Fujiko F. Fujio sudah mengisyaratkan pujaan hati Nobita adalah Shizuka, sahabatnya yang cantik dan pintar. Nah, di buku jilid 6 kita akhirnya tahu persis bahwa kelak Nobita memang menikah dengan Shizuka.
Kisahnya diawali dengan perayaan ultah Nobita. Dari situ tercetus omongan soal Nobita dewasa kelak bakal menikah. Nobita lalu meminta Doraemon naik mesin waktu mengintip ke masa depan, dengan siapa akhirnya menikah.
Dan ya, di masa depan Nobita menikah dengan Shizuka, bahkan punya anak bernama Nobisuke yang pemberani, tidak seperti ayahnya.
Bagi kita, senang rasanya melihat akhir bahagia kehidupan Nobita.
No.6
6. Malam Pernikahan Nobita
Doraemon jilid 25, bab 15
Kita sudah tahu Nobita menikah dengan Shizuka. Namun, dengan amat baik, Fujiko F. Fujio membawa kita ke momen sesaat sebelum pernikahan itu terjadi.
Dikisahkan, terbakar cemburu pada kedakatan Dekisugi dengan Shizuka, Nobita meminta Doraemon mengajaknya ke masa depan untuk memastikan apa dia dan Shizuka betulan menikah.
Tak tahunya, Doraemon membawa Nobita ke sehari sebelum pernikahan berlangsung. Kita melihat Nobita dewasa lupa tanggal, mengira pernikahannya hari itu, bukan esok harinya. Lalu, kita juga melihatnya menghabiskan malam pesta bujang dengan Giant, Suneo, dan Dekisugi.
Namun, yang mengharukan, ketika mengintip apa yang dilakukan Shizuka di malam sebelum pernikahannya dengan Nobita. Sungguh mengagetkan, Shizuka malah minta pernikahannya dibatalkan!
Alasannya, ia tak tega meninggalkan ayah-ibunya untuk tinggal bersama Nobita sebagai suami-istri. Ayah Shizuka kemudian memberi nasihat pada Shizuka. Kata ayah Shizuka, Nobita adalah pria yang tepat.
"Kupikir kau benar telah memilih Nobita. Dia anak yang mengharapkan kebahagiaan orang dan mau merasakan kesusahan orang."
"Itu hal yang terpenting pada diri manusia."
"Kalau dia aku yakin bisa membahagiakanku."
Ah, so sweet... (Ade)
Advertisement