Dewi Sanca Tak Setuju Hukuman Mati

Menurut Dewi Sanca, hukuman mati melanggar hak asasi manusia.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 20 Jan 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2015, 06:00 WIB
Dewi Sanca
Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia baru saja mengeksekusi enam terpidana mati kasus narkoba pada Minggu (18/1/2015) dini hari. Beragam komentar pun bermunculan. Ada yang menyambut positif penegakan hukum, ada pula yang tak sepakat dilakukannya hukuman mati.

Salah seorangnya adalah pedangdut Dewi Sanca. Pelantun lagu Bunglon ini menganggap hukuman mati sebagai hukuman yang tak manusiawi.

"Aku nggak setuju. Menurut aku kurang manusiawi ya, soalnya kan masih ada banyak cara lain buat bikin para bandar itu jera. Kalau hukum mati, kesannya kita berhak banget ambil nyawa. Padahal itu kan hak asasi, kesannya tidak manusiawi saja kalau hukum mati," ungkap Dewi Sanca saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/1/2015).

Sebagai gantinya, penyanyi yang selalu membawa ular ini menilai hukuman penjara seumur hidup bisa jadi solusi tepat. Yang paling penting, kata Dewi, pemerintah wajib memberantas jaringan narkoba dari atas, bukan hanya para pengguna atau pengedar.

"Seharusnya pabrik yang buat (narkoba) dimusnahkan biar tidak ada yang menjual. Dan kalau bandar mungkin dihukum yang lebih berat seperti hukum penjara seumur hidup itu juga sudah satu penderitaan," terangnya.

"Tapi kalau hanya buat pemakai, lebih baik direhabilitasi atau diobati. Karena mereka korban, dan bisa jadi karena pengaruh lingkungan atau pergaulan. Tidak sedikit juga yang karena faktor keadaan, jadi hal itu yang harus ditinjau kembali," tambah Dewi Sanca. (fei)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya