Liputan6.com, San Diego, Amerika Serikat Di tengah kabar perpecahan Blink-182, berbagai fakta terus mencuat keluar satu persatu. Salah satunya adalah fakta soal sang drummer, Travis Barker yang nyaris dipecat dari band.
Tak lama setelah Mark (bass) mengkonfirmasi perseteruannya dengan Tom (gitar), Tom yang merasa tak terima langsung berkicau tentang peristiwa perdebatan yang dulu pernah mereka lakukan usai melakoni tur Australia. Kabarnya, di dalam debat itu, Tom dan Mark berencana memecat Travis dari band.
Advertisement
"Ketika Blink akan melalukan tur Australia pada 2013 lalu, Travis memutuskan untuk tidak ikut karena dia masih takut terbang. Travis meneleponku dan Tom sembari berkata, 'Aku belum siap (terbang), Kita harus cari drummer sementara.' Berbekal ijin travis, kami pun membawa Brooks Wackerman dan tur berjalan lancar," kisah Mark soal insiden tersebut.
Maklum, beberapa waktu sebelum Blink kembali bersatu, Travis sempat mengalami kecelakaan pesawat yang nyaris merenggut hidupnya (baca: Kisah Travis 'Blink-182' yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat).
"Nah, ketika tur berjalan, Travis dan promotor berseteru di Twitter. Sang promotor menganggap Travis hanya mencari-cari alasan untuk tidak ikut tur. Dan itu membuat Tom marah. Sepulang dari tur, Tom semakin marah dengan situasi dimana banyak orang dan promotor yang ingin menuntut kami. Ia pun menelponku dan berkata 'Bisakah kita mengganti Travis?'." tambah Mark.
Beruntung, meski berada di situasi yang sulit, Mark tidak terpancing untuk mengamini permintaan Tom. Dia lebih memilih untuk menelpon manajernya guna membicarakan hal itu.
"Aku menelpon manajerku dan berkata 'Tom sedang marah sekarang, dia berniat mengganti Travis. Tapi aku tidak setuju, itu tak akan pernah terjadi'. Sebulan kemudian, Tom juga meralat ucapannya. Kurasa ia tak begitu serius soal itu (pemecatan Travis), Dia cuma marah dan butuh angin segar" pungkas Mark.(Feb/Ade)
Baca berita sebelumnya: