Liputan6.com, Jakarta Di bulan Juni ini, bioskop kita merasakan gempuran film-film blockbuster musim panas (summer). Saat ini di bioskop tengah tayang Jurassic World, Minions, dan Terminator: Genisys. Setelahnya kita bakal menyaksikan Ant Man hingga Inside Out.
Enam bulan sudah tahun 2015 berjalan. Sudah banyak film blockbuster Hollywood kita saksikan di bioskop. Sebetulnya kini Hollywood pun sudah mengubah polanya merilis film. Sekarang, film-film blockbuster tak melulu rilis di tengah tahun saat musim panas. Pihak studio Hollywood rupanya tak mau juga saling bersaing ketat di musim panas.
Baca Juga
Oleh karena itu, di bulan Maret rilis Cinderella, bulan April ada Fast and Furious 7, lalu Mei ada Avengers: Age of Ultron, dan bulan Juni ini ada Jurassic World, Minions, dan Terminator: Genisys. Menengok lagi paruh pertama 2015, wartawan film Liputan6.com menentukan apa lima film terbaik Hollywood yang rilis sepanjang Januari hingga Juni. Apa saja? Yuk, disimak.
Advertisement
Baca juga:
100 Tahun Film Box Office Hollywood, Apa Saja?
Kenapa Film Hollywood Lebih Sering Rilis Lebih Dulu di Indonesia?
Jejak-jejak Film Horor di Indonesia
Film Indonesia Mampu Bersaing dengan Film Blockbuster Hollywood?
Menjelaskan Jalan Cerita Fast & Furious dari 1-7 (Spoiler Alert)
Lima
5. Cinderella
Nama Kenneth Branagh di kursi sutradara memancing rasa penasaran filmnya akan bernuansa drama ala Shakespeare--subjek yang begitu digemari sang sutradara. Namun, tidak. Yang tersaji di layar, Branagh malah menyuguhkan kita tontonan segar dongeng Cinderella yang sudah kita kenal itu bagi penonton baru. Namun ternyata Cinderella versi baru garapan Branagh sama sekali tak menawarkan narasi berbeda. Kendati narasi ceritanya sama, bagi generasi yang mengenal cerita Cinderella dari kartun saja, versi live-action ini seperti impian jadi nyata--melihat dongeng Cinderella jadi hidup. Walau tak ada pendekatan cerita yang berbeda dengan kisah Cinderella yang kita kenal toh film yang ini terasa asyik dinikmati. Branagh tampak tak berpretensi macam-macam. Kecuali memberi tontonan dongeng Cinderella bagi penonton modern.
Baca juga: 10 Fakta Menarik Seputar Film Cinderella
Advertisement
Empat
4. Fast and Furious 7
Fast and Furious 7 sudah bukan lagi menjelma sebagai sekadar sebuah film. Menonton film ini ibarat "berziarah" ke makam Paul Walker, aktor yang begitu dicintai banyak orang yang tewas mengenaskan saat filmnya belum rampung. Setiap orang juga penasaran ingin tahu bagaimana nasib Walker kemudian diakhiri di filmnya. James Wan, sang sutradara, kemudian memberi penutupan yang baik bagi Walker (ia menaiki mobil yang lambat laun hilang dari pemandangan). Di luar men-"ziarah"-i Walker, filmnya menyuguhkan aksi yang spektakuler. Para jagoan kita layaknya superhero Avengers yang tak mati-mati. Menonton Fast and Furious 7 memberi kita dua bonus menyenangkan itu.
Baca juga: REVIEW Fast and Furious 7
Tiga
3. Kingsman: The Secret Service
Pasca James Bond dan Jason Bourne, Hollywood terus mencari kisah aksi spionase yang bisa beranak-pinak jadi franchise sukses. Tampaknya tahun ini mereka menemukannya lewat Kingsman: The Secret Service. Aslinya film ini merupakan adaptasi komik karangan Mark Millar dan Dave Gibbons. Disutradarai oleh Matthew Vaughn (pembesut Kick-Ass) film yang dibintangi Colin Firth, Mark Strong, dan aktor remaja Taron Egerton ini sukses memberikan suguhan yang proporsional dalam hal laga, komedi, hingga drama. Penokohan villainnya pun berhasil menjadi scene stealer tersendiri lewat kemampuan akting Samuel L. Jackson.
Advertisement
Dua
2. Shaun the Sheep: The Movie
Film Shaun the Sheep sebetulnya bukan bikinan Hollywood. Film ini lahir dari studio Aardman Animation yang meraih piala Oscar Animasi Terbaik lewat Wallace and Gromit. Lewat kisah yang kita sudah kenal dari serial TV-nya itu, Aardman sekali lagi membuktikan teknik sinema tradisional stop-motion-animation (animasi-gambar-berhenti) tak kalah dari animasi yang dibikin di komputer. Menonton versi filmnya di bioskop, saya seperti mendapat suguhan luar biasa. Selama sejam lebih--seperti juga di serialnya--kita disuguhi tontonan yang tak lagi mengandalkan dialog, melainkan bahasa gambar bergerak. Lewat versi film Shaun the Sheep, film sebagai bahasa gambar bergerak (motion picture) terdefenisikan dengan amat baik. Kisah tentang petani peternakan yang tersesat di kota, yang kemudian kena amnesia dan berusaha diselamatkan domba-domba peliharaannya itu, menawarkan humor segar slapstick khas Inggris
yang tak hanya disuka anak-anak, tapi juga orang dewasa.
Satu
1. Mad Max: Fury Road
Saat menulis ulasan Mad Max: Fury Road, saya menyebut filmnya sebagai "Film `Summer` Paling Asyik Tahun Ini". Saya menulisnya pertengahan Mei, saat serbuan film musim panas Hollywood baru dimulai. Dan setelah sebulan lewat, saat semakin banyak film musim panas dirilis, Mad Max: Fury Road masih tetap film summer paling asyik. Film ini bukti sukses bagaimana menyegarkan sebuah franchise yang sudah lama tertidur pulas--hal yang gagal dilakukan franchise Indiana Jones. Sang sutradara sekaligus kreatornya, George Miller menyuguhkan tontonan yang bikin jantung tak henti berdegup serta berteriak, persis naik roller coaster. Yang terlihat tak masuk akal pun jadi keren di film ini (pemetik gitar bergelantungan di truk). Sungguh sebuah tontonan paling asyik dalam enam bulan terakhir!** (Ade/Feb)
Advertisement