Syuting di London, Film Mars Dibayangi Denda Rp 50 Miliar

Syuting di luar negeri punya kebanggaan tersendiri bagi sineas Tanah Air.

oleh Julian Edward diperbarui 22 Okt 2015, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 10:30 WIB
Teuku Rifnu Wikana
Teuku Rifnu Wikana [Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta Syuting di luar negeri punya kebanggaan tersendiri bagi sineas Tanah Air. Hal ini pula yang membuat sutradara film Mars, Sahrul Gibran, menunjuk kota London, Inggris, sebagai lokasi pengambilan gambar selama empat hari. Bukan hanya landmark kota, Sahrul meminta syuting dilakukan di perpustakaan Bodleian, Oxford University. Nah, ini yang jadi tantangan.

Perpustakaan tersebut merupakan situs sejarah dan salah satu bangunan tertua di London. Lokasi ini juga dikenal sebagai setting kampus Hogwarts di film Harry Potter. Syuting di tempat sejarah, kru film Mars dikenakan aturan khusus.

Acha Septriasa [Foto: Panji Disakan/Liputan6.com]

"Aturannya lebih ketat dari Indonesia. Sebenarnya nggak bayar alias gratis. Cuma ada perjanjian bila ada bagian perpustakaan yang rusak atau lecet akibat syuting, kami harus mengganti senilai Rp 50 Miliar," kata Sahrul saat berbincang di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/10/2015).

Karena bayang-bayang denda yang besar itulah, seluruh kru film di briefing sebelum syuting. "Sejak di Indonesia, kami sudah briefing agar jangan sampai rusak. Dendanya besar sekali. Biaya produksi film ini saja tak sampai sebesar itu," seloroh Sahrul sambil tertawa.

Poster Film Mars

Film Mars berkisah tentang ibu dan anak yang berasal dari wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta. Si ibu, mengayomi sang anak untuk terus belajar hingga bisa terbang ke Planet Mars. Film yang dibintangi Acha Septriasa dan Teuku Rifnu Wikana ini bakal tayang awal tahun 2016. (Jul/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya