Liputan6.com, Jakarta Semasa hidup ada beberapa hal yang belum sempat diwujudkan seniman legendaris, Drs. Suyadi alias Pak Raden, sebelum akhirnya meninggalkan dunia pada usia 82 tahun. Prasodjo Chusnato (Sodjo) selaku manajernya mengatakan Pak Raden ingin membuat pameran karya tangannya sendiri.
"Beliau ingin sekali membuat pameran buku wayang dan satu biografi. Sayangnya, semua itu belum bisa terwujud. Buku anak tentang wayang sudah selesai tinggal hasil akhirnya saja. Itu karya terakhir Pak Raden," kata Sodjo kala ditemui di rumah duka di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat malam (30/10/2015).
Selain buku dan biografi, almarhun juga ingin sekali membuat pameran lukisan Andersen, yaitu lukisan sketsa yang sangat ia sukai. Tenyata lukisan yang dikumpulkan Pak Raden berupa sketsa telah berjumlah ratusan. Selain itu, Pak Raden juga sempat mengatakan kepada Sodjo bahwa ia ingin sekali membuat pameran.
Advertisement
"Bapak hidup sebagai tukang gambar. Dia sempat berpesan, 'Saya mau menyelesaikan 210 andersen, dari sketsa hitam putih`. Tapi Bapak sudah keburu pergi," ujar Sodjo.
Tak hanya itu, Pak Raden dibantu Produksi Film Negara (PFN) sedang menggarap film 3 Dimensi (3D) si Unyil. Namun penggarapannya belum selesai, Pak Raden harus berpulang kepangkuan Illahi.
"Bapak juga lagi buat film 3D Unyil. Bapak sangat bersemangat sekali buat film itu. Itu jadi pesan terakhir bapak," kata Sodjo.
Seperti diketahui, Pak Raden menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, 30 Oktober 2015 sekitar pukul 22.20 WIB. Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka di Petamburan III, Jakarta Pusat. Hingga saat ini diberitakan, baik keluarga dan orang terdekat, belum mau bicara terkait penyakit yang diderita Pak Raden.
(Pur/Des)**