Liputan6.com, Jakarta Musisi jazz asal Amerika Lee Ritenour dan Dave Grusin tampil di Motion Blue Fairmont Hotel Jakarta akhir pekan kemarin. Mereka pun antusias tampil di Indonesia yang banyak memiliki penggemar musik jazz. Bahkan, nama Indonesia mendunia ketika event seperti Java Jazz digelar dan mengundang banyak musisi jazz dunia.
Sama halnya dungan event-even terdahulu, Lee Ritenour dan Dave Grusin tampil di Motion Blue dan menghibur penggemarnya. Penampilan mereka seakan menghipnotis para tamu yang malam itu diundang secara spesial.
Advertisement
Peter Gontha, penikmat jaz yang juga hadir di malam Lee Ritenour dan Dave Grusin tampil mengatakan berencana akan gencar mengenalkan Indonesia lewat alunan musik jaz. Bagi Gontha rencana tersebut sudah direncanakan sejak tiga tahun lalu.
“Konsepnya adalah setiap minggu di Motion Blue akan tampil musisi jazz papan atas dunia. Musisi dunia itu akan kolaborasi dengan musisi jazz lokal (Indonesia). Tujuan dari konsep ini adalah semakin mengharumkan nama Indonesia sebagai negara yang maju, terutama dalam industri musik,” kata penggagas Java Jazz Festival ini di sela-sela acara.
Konsep mengenalkan Indonesia sebagai negara maju, terutama di bidang musik memang menjadi fokus Gontha. Sebab ia tidak mau Indonesia hanya dikenal dengan musik tradisional semata. Boleh saja mengedepankan budaya dan tradisional. Tetapi jangan juga lantas melupakan kekinian.
“Tekad saya adalah menunjukkan Indonesia maju lewat musik,” tegas ayah dari Dewi Gontha.
Sementara di malam itu, penampilan Lee Ritenour dan Dave Grusin selalu menuai tepuk tangan di setiap akhir lagu. Terdapat 7 lagu yang dimainkan dengan konsep jam oleh mereka. Sebut saja lagu Village, Wes Bouno, Pearl, A Lil Bit of Tais, Mountain Dance, Wild Rice, Rio Funk, Right Rythm.
Motion Blue juga menampilkan kolaborasi Ruth Sahanaya dengan David Benoit.