Sukses

Pertemuan Tarian Zapin Nusantara 2015 Digelar Mendikbud

Zapin masuk ke Nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13 Masehi.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tarian yang ada di Indonesia adalah trian Zapin. Tari Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya penari dan “Al-Zafn” yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan diketahui berasal dari Yaman.  Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudian merebak ke negeri-negeri sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei  Darusalam.

Zapin masuk ke  Nusantara   sejalan dengan   berkembangnya agama Islam sejak   abad   ke 13 Masehi.  Kesenian yang dibawa para pendatang tersebut kemudian berkembang di kalangan masyarakat pemeluk agama Islam, sekarang kita dapat menemukan Zapin hampir diseluruh pesisir Nusantara, seperti : pesisir timur Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau. Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung. Jakarta, pesisir Utara – Timur dan Selatan Jawa. Nagara, Mataram, Sumbawa, Maumere. Seluruh pesisir Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Ternate, dan Ambon. Sedangkan di negara tetangga terdapat di Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.                                          

Di Nusantara, Zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu Zapin Arab yang mengalami perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat turunan Arab. Jenis kedua adalah Zapin Melayu  yang ditumbuhkan oleh para  ahli lokal, dan disesuaikan dengan  lingkungan masyarakatnya. Kalau Zapin  Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka Zapin Melayu sangat beragam dalam gayanya. Begitu  pula sebutan untuk tari tersebut tergantung dari  bahasa atau dialek lokal  di mana dia tumbuh dan berkembang. Sebutan Zapin umumnya dijumpai   di Sumatera  Utara dan Riau, sedangkan di Jambi, Sumatera  Selatan dan Bengkulu menyebutnya Satu diambil dari Alif. Julukan  Bedana terdapat di Lampung, sedangkan  di Jawa   umumnya menyebut Zafin. Masyarakat  Kalimantan  cenderung memberi nama Jepin, di  Sulawesi Selatan disebut  Jippeng, Sulawesi Tenggara disebut Balumpa dan di Maluku  lebih  akrab dengan nama  Jepen. Sementara  di Nusatenggara dikenal dengan julukan Dana-dani.

Berangkat dari keberagaman Zapin yang tumbuh subur di Indonesia,  Kementerian Pend

idikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, akan menyelenggarakan Temu Zapin Nusantara 2015. Kegiatan bertaraf nasional ini akan diikuti oleh peserta perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia dan akan digelar pada tanggal 28 – 29 November 2015  di Candi Bentar – Taman Mini Indonesia Indah.
Produksi Liputan6.com