Bali Reggae Star Festival 2016: Rayakan Kebebasan Hidup dan Rasa

Ikuti perayaan kebebasan hidup dan rasa di Bali Reggae Star Festival 2016 pada 27 Februari 2016 di Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Denpasar - Mengulang kesuksesan 'Bali Reggae Star Festival' di tahun 2015, ANTIDA MUSIC & PREGINA OMS pada tahun ini kembali menggelar festival pada 27 Februari 2016 di Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali. Tahun lalu, Bali Reggae Star Festival dihadiri oleh 7.000 pengunjung, dan tahun ini pihak penyelenggara optimis akan menyedot 10.000 pengunjung.

Pada tahun 1990-an, musik reggae di Bali bisa dibilang memasuki masa keemasan. Semenjak itu, reggae menjadi bagian kultur masyarakat pesisir. Di kala itu, musik Reggae di Bali bisa dikatakan sudah menjadi culture yang selalu ada di bagian keseharian masyarakat pesisir.

 

Baca Juga

  • Artis Reggae Terbaik 2015: Joss Stone
  • Lyla Beralih ke Musik Reggae
  • Varid Putra Mbah Surip Usung Musik Reggae Syariah

Tidak heran daerah pesisir sekitar seperti Lombok juga mendapat pengaruh kuat dari genre ini. Sebelumnya, berturut-turut pada tanggal 6 dan 7 Februari 2016 pihak penyelenggara juga menggelar pre-event Road To Bali Reggae Star Festival di Sanur dan Lombok yang sukses menyedot total sekitar 1.500 lebih pengunjung.

Tahun ini, Bali Reggae Star Festival 2016 menampilkan total 17 musisi baik yang berasal dari lokal Bali, Nasional, dan Internasional. Mulai dari Malibu Stone, Selow Project, De’Roots, The Guntur, Vermilion, Revelation, D’Sunshine, Andreggae, Djembe Island, The Small Axe, Nath The Lions, Monkey Boots, Jeck Pilpil, Marapu ft Conkarah, band reggae lokal yang disegani Bali, Joni Agung & Double T, dan Tony Q Rastafara.

Bali Reggae Star Festival 2016. (ANTIDA MUSIC & PREGINA OMS)
EnamPlus